RAHMAT MIRZANI

HKN 2023, YJI dan Pemkab Pesawaran Kolaborasi Gelar Pemeriksaan Pap Smear

Ketua YJI Pesawaran Nanda Indira meninjau kegiatan Pap Smear di RSUD setempat.-Foto Prokopim Pesawaran -

PESAWARAN, RADAR LAMPUNG - Dinas Kesehatan (Diskes) Kabupaten Pesawaran bekerjasama dengan BPJS, Yayasan Jantung Indonesia (YJI) dan Kimia Farma menggelar pemeriksaan Pap Smear di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten setempat. Kegiatan itu merupakan rangkaian dari peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) 2023.

Ketua YJI Kabupaten Pesawaran Nanda Indira mengatakan, pihaknya menginisiasi pemeriksaan Pap Smear bagi perempuan terutama yang berusia 21-65 tahun. "Pemeriksaan Pap Smear dilakukan untuk melihat keberadaan sel kanker atau pra-kanker pada serviks wanita terlebih bagi yang telah aktif berhubungan seksual," kata Nanda.

Kegiatan tersebut, sambungnya, bertujuan untuk mendeteksi dini potensi kanker serviks yang dipicu oleh infeksi Virus Human Papillomavirus (HPV). Virus ini lanjut Nanda, bisa menular lewat kontak kulit atau kontak seksual.

“Saya berharap kegiatan ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh kaum wanita untuk mencegah lebih dini potensi kanker serviks,” harapnya.   

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pesawaran Media Apriliana mengatakan, pihaknya mengajak 15 Puskesmas Pesawaran untuk mengirimkan 10 orang untuk mendapatkan pemeriksaan pap smear. Ia menjelaskan, kegiatan itu seyogyanya dilakukan pada November lalu bertepatan dengan peringatan HKN. “Kegiatan ini bisa memiliki banyak manfaat, terlebih pemeriksaan pap smear yang dilaksanakan hari ini (kemarin, Red) bisa diklaim menggunakan BPJS,” tandasnya.

Diketahui, kanker masih menjadi penyakit yang menakutkan. Di samping biaya operasi yang mahal, kesadaran masyarakat untuk melakukan pencegahan juga masih sangat rendah. 

Faktor lain yang menjadi penghambat pencegahan kanker ialah kurangnya pengetahuan tentang kanker. Mulai dari tanda-tanda, faktor penyebab, sampai pencegahan kanker.

Seperti dikutip dari laman sehatnegeriku.kemkes.go.id, angka baru yang dirilis WHO menunjukkan bahwa setiap tahun ada 8,8 juta orang meninggal akibat kanker. Terutama di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah. Satu masalah utama adalah banyak kasus kanker yang terlambat didiagnosis. Bahkan di negara-negara dengan sistem kesehatan yang optimal, banyak kasus kanker yang baru terdiagnosis pada stadium lanjut.

Di Indonesia, berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Tahun 2013, prevalensi kanker di Indonesia adalah 1,4 per 1000 penduduk atau sekitar 347 ribu orang. Dimana kanker tertinggi pada perempuan adalah kanker serviks dan kanker payudara. Karena itu, upaya pencegahan sangat penting dilakukan agar tidak terkena penyakit mematikan yang satu ini.

Upaya mencegah kanker serviks dapat dilakukan dengan cara meningkatkan pengetahuan tentang tanda-tanda, penyebab, dan cara mencegah kanker agar ketika terdapat kelainan pada leher rahim, terasa nyeri misalnya, dapat dilakukan tindakan medis sesegera mungkin.

Langkah lain adalah dengan deteksi dini kanker serviks menggunakan metode Inspeksi Visual dengan Asam Asetat (IVA) ataupun Pap Smear yang dilakukan oleh dokter ahli. (*)

 

 

 

Tag
Share