Kasus KONI Jalan di Tempat

Kejaksaan Tinggi Lampung-FOTO IST-
Sudah 3 Tahun tanpa Kepastian Hukum
BANDARLAMPUNG - Kejaksaan Tinggi Lampung, tampaknya, salah orang dalam menangani dugaan perkara dana hibah KONI senilai Rp29 miliar yang menjerat dua tersangka.
Hal tersebut diungkapkan praktisi hukum asal Lampung Bambang Joko menanggapi kasus dugaan korupsi dana hibah Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Lampung.
Seharusnya, sambung Bambang, orang yang diminta pertanggungjawaban fisik dan keuangan adalah orang yang paling bertanggung jawab pidananya.
BACA JUGA:Efisiensi Anggaran, Pemprov Optimalkan Pengelolaan Aset
’’Dugaan perkara penyalahgunaan dana hibah KONI tahun anggaran 2020, kejati telah menetapkan dua tersangka yakni AN dan FN, tetapi hingga kini kasus tersebut terkesan jalan di tempat,” ujarnya.
Menurutnyaa, penetapan AN sebagai tersangka adalah hal yang tidak tepat dan tak sesuai ketentuan yang berlaku. Yakni selaku ketua KONI yang membidangi tentang perencanaan dikaitkan dengan tindak pidana terhadap pelaksana teknis di lapangan itu tidak ada kaitannya.
’’Kejati harus segera memberikan tindak lanjut kepastian hukum yang jelas. Jika memang alat-alat bukti sudah mencukupi untuk P-21, maka segera dilimpahkan ke pengadilan,” tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, jaksa penyidik dan jaksa penuntut umum Kejati Lampung sedang menyusun berkas kasus dugaan korupsi dana hibah KONI Lampung tahun 2020.
Kepala Seksi Penerangan Hukum (Kasi Penkum) Kejati Lampung Ricky Ramadhan menjelaskan saat ini jaksa di Bidang Tindak Pidana Khusus (Pidsus) Kejati Lampung sedang melakukan pemberkasan.
’’Untuk perkara KONI, sedang disusun berkasnya," kata Ricky saat dikonfirmasi, Senin 13 Mei 2024.
Saat ditanya apakah penyidik sudah melakukan pemeriksaan kedua tersangka Frans Nurseto dan Agus Nompitu? Ricky Ramadhan mengatakan penyidik Kejati Lampung sedang menyusun berkas. Bila sudah maka langkah selanjutnya adalah memeriksa kedua tersangka.
"Sekarang dilakukan pemberkasan ini supaya tau apa-apa yang kurang, sehingga ketika pemeriksaan tersangka nanti sudah 98 persen selesai," kata dia.
Ketika ditanya kapan kasus KONI Lampung segera masuk ke persidangan? Ricky Ramadhan mengatakan pihaknya bekerja semaksimal mungkin untuk menyelesaikan perkara tersebut.