UNIOIL
Bawaslu Header

Konsumsi dan Investasi Jadi Kunci Pertumbuhan Ekonomi 2025

Radar Lampung Baca Koran--

JAKARTA – Chief Economist Permata Bank Josua Pardede menyoroti faktor utama di balik perlambatan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang terjadi pada 2024. Menurutnya, peningkatan impor yang sebagian besar berupa barang modal dan bahan baku menjadi salah satu pemicu perlambatan tersebut. Tren ini sejalan dengan ekspansi pembentukan modal tetap bruto (PMTB) yang tetap tumbuh kuat meskipun Indonesia menghadapi tahun pemilu.

Josua menjelaskan bahwa pemilihan presiden satu putaran turut mempercepat investasi dengan mengurangi aksi wait and see dari para investor. "Semua komponen pengeluaran mengalami pertumbuhan, terutama konsumsi rumah tangga yang semakin mendapatkan daya tarik," ujarnya, Jumat (7/2).

 

Namun, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih belum kembali ke level sebelum pandemi. Josua menilai hal ini mengindikasikan bahwa pemulihan permintaan domestik masih rentan dan belum cukup kuat untuk mendukung ekspansi yang lebih luas.

 

Data menunjukkan bahwa konsumsi rumah tangga pada kuartal IV 2024 meningkat menjadi 4,98 persen YoY, naik dari 4,91 persen pada kuartal sebelumnya. Peningkatan ini didorong oleh pemulihan konsumsi pada sektor perlengkapan rumah tangga dan pengeluaran makanan-minuman, yang masing-masing tumbuh sebesar 4,33 persen dan 4,34 persen secara tahunan.

 

Secara keseluruhan, sepanjang 2024 konsumsi rumah tangga tumbuh menjadi 4,94 persen dari 4,82 persen di tahun sebelumnya. Normalisasi mobilitas pasca-pandemi turut mendorong pengeluaran masyarakat pada sektor makanan, minuman, perjalanan, dan rekreasi.

 

Namun, belanja pemerintah justru mengalami perlambatan pada kuartal IV 2024, hanya tumbuh 4,17 persen YoY. Hal ini disebabkan oleh langkah pemerintahan baru yang berfokus pada efisiensi anggaran. Sementara itu, ekspor dan impor juga mengalami perlambatan dibandingkan kuartal sebelumnya, masing-masing tumbuh 10,36 persen dan 7,63 persen secara tahunan.

 

Meski pertumbuhan 2024 mengalami tantangan, Josua optimistis bahwa ekonomi Indonesia akan tetap tumbuh kuat pada 2025. Ia memperkirakan produk domestik bruto (PDB) Indonesia akan meningkat menjadi 5,11 persen dari 5,03 persen pada 2024.

 

"Konsumsi rumah tangga dan aktivitas investasi akan menjadi faktor utama yang menopang pertumbuhan ekonomi tahun depan. Pemerintah juga telah menginisiasi berbagai kebijakan pro-pertumbuhan," jelasnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan