Tiga Program Utama 100 Hari Kerja Gubernur Terpilih
KUNJUNGAN: RMD saat melakukan kunjungan ke Desa Bumidaya dan Rejomulyo, Kecamatan Palas, Lampung Selatan, Rabu (22/1). -FOTO IST -
LAMPUNG SELATAN – Gubernur Lampung terpilih Rahmat Mirzani Djausal (RMD), setelah dilantik, akan fokus pada 3 program pada 100 hari kerjanya.
Adapun program 100 hari kerjanya akan difokuskan pada pembangunan infrastruktur dan konektivitas internet, juga dukungan teknologi seperti dryer untuk meningkatkan kualitas hasil panen.
Hal tersebut diungkapkan RMD saat kunjungan ke Desa Bumidaya dan Rejomulyo, Kecamatan Palas, Lampung Selatan, Rabu (22/1).
BACA JUGA:Siswa Libur Awal dan Akhir Ramadan
Kunjungan ini dilakukan dalam rangka meninjau badan usaha milik desa (BUMDes), termasuk unit penggilingan padi yang menjadi salah satu andalan desa untuk meningkatkan nilai tambah hasil pertanian.
RMD didampingi anggota DPRD Lampung dari daerah pemilihan Lampung Selatan Lesty Putri Utami serta CEO Inkubator Desa Cerdas (IDC) Davit Kurniawan.
Dalam sambutannya, RMD menyoroti peran strategis BUMDes sebagai motor penggerak ekonomi desa. ’’BUMDes memiliki potensi besar untuk menjadi instrumen utama pembangunan ekonomi. Dengan pendampingan dan pelatihan yang baik, saya yakin BUMDes dapat menjadi salah satu contoh sukses di Provinsi Lampung,” ujar RMD kepada wartawan usai acara.
Ia juga menekankan pentingnya memberikan nilai tambah pada komoditas desa. “Selama ini, banyak hasil pertanian dari desa keluar dalam bentuk bahan mentah. Ke depan, kita dorong hilirisasi di desa, seperti pengolahan hasil tani dan pendirian pabrik pengolahan lokal, agar nilai tambahnya tetap dinikmati masyarakat desa,” jelasnya.
RMD menyatakan bahwa program 100 hari kerjanya akan difokuskan pada pembangunan infrastruktur dan konektivitas internet, juga dukungan teknologi seperti dryer untuk meningkatkan kualitas hasil panen.
“Kami ingin memastikan bahwa hasil pertanian desa dapat bersaing di pasar yang lebih luas. Jika pendapatan petani meningkat, anak-anak muda akan lebih tertarik untuk kembali ke desa dan berkontribusi pada pembangunan,” tambahnya.
Dalam kesempatan tersebut, RMD juga mengajak kepala desa dan masyarakat untuk terus berinovasi dan saling bersinergi dalam menciptakan desa yang mandiri dan berdaya saing tinggi.
Sementara, Kepala Desa Bumi Daya, Dudi Hermana berharap perhatian dari pemerintah provinsi dapat membawa dampak positif bagi pengembangan desa. “Kami yakin dengan sinergi antara pemerintah pusat, provinsi, dan desa, Bumi Daya dapat menjadi desa mandiri dan menjadi contoh bagi desa-desa lainnya di Lampung,” kata Dudi.
Dudi juga memaparkan tantangan yang dihadapi desanya, seperti angka pengangguran yang masih tinggi dan tingkat kemiskinan sebesar 25%. Menurutnya, pengelolaan BUMDes, seperti unit penggilingan padi, menjadi langkah konkret untuk menggerakkan roda perekonomian desa.
CEO Inkubator Desa Cerdas Davit Kurniawan menekankan pentingnya digitalisasi dalam mendukung tata kelola desa yang modern. “Digitalisasi tidak hanya mempermudah pelayanan dan transparansi, tetapi juga membuka peluang pemasaran produk desa ke pasar yang lebih luas. Desa harus siap beradaptasi dengan teknologi agar mampu bersaing di era digital,” ungkap Davit. (rls/c1/yud)