Ini Kronologis Pembunuhan Warga Natar yang Mayatnya Ditemukan di Bawah Jembatan Way Binong
Editor: Syaiful Mahrum
|
Sabtu , 14 Sep 2024 - 08:10
MASUK BUI: Novita Dwi Ramadanti atau NDR (21) dan Ardi Kurniawan atau AKN (24), pasutri yang jadi tersangka pembunuhan, saat digiring ke sel.--FOTO SYAIFUL MAHRUM
PESAWARAN - Perselingkuhan istri Novita Dwi Ramadanti atau NDR (21) dengan korban Wawan Setiawan (25), warga Dusun 5, Desa Tanjungsari, Kecamatan Natar, Lampung Selatan, menjadi malapetaka. Ardi Kurniawan atau AKN (24), warga Dusun Tanjungwaras, Desa Merakbatin, Kecamatan Natar, selaku suami NDR, nekat menghabisi nyawa Wawan Setiawan.
''Saya emosi dan merasa kecewa," kata AK setelah mengetahui istrinya berselingkuh.
AK yang tidak mengenal korban mengaku mengetahui perselingkuhan istrinya dari HP. "Tahu dari HP. Saya tanya istri. Istri mengaku," ungkapnya.
Wakapolres Pesawaran Kompol Sugandhi Nugraha didampingi Kasatreskrim Iptu Devrat Aolia Arfan menyatakan kejadian bermula pada Minggu (18/8) sekitar pukul 12.00 WIB. ''Korban menghubungi NDR lewat pesan WhatsApp. Pesan tersebut mengajak berkencan. Hal ini diketahui AK. AK menyuruh istrinya NDR membalas pesan WhatsApp dan mengatakan supaya datang ke kontrakan pukul 16.00 WIB. Korban pun bersedia," katanya.
Pada pukul 15.00 WIB, kata Sugandhi, AK menemui temannya R alias Rocker (DPO) dan menyampaikan rencana memberi pelajaran kepada korban yang telah mengganggu rumah tangganya. "R menyetujui dan berboncengan motor menuju kontrakan. Keduanya menunggu di kamar kosong kontrakan," ujarnya.
Pada pukul 16.00 WIB, kata Sugandhi, korban datang ke kontrakan mengendarai motor Yamaha Vi-xion dan langsung memarkirkan di depan kontrakan. ''Korban langsung masuk dalam kamar. Di dalam kamar, tiba-tiba datang AK langsung memfiting leher korban dari belakang sekuat tenaga. NDR langsung keluar kamar menangis. Selanjutnya R masuk ke kamar membantu memegangi tangan dan badan korban dari depan. Karena korban melakukan perlawanan dengan berontak, R mengambil kayu kasau sepanjang 65 cm. Kemudian memukul dada korban sebanyak empat kali hingga tak berdaya. Setelah itu R pergi meninggalkan kontrakan," ungkapnya.
Dikarenakan korban sudah tak berdaya, kata Sugandihi, AK melepaskan fitingan dari leher korban. "Melihat korban masih bergerak, AK kembali mengambil kayu kasau di lantai dan kembali memukul dada korban dua kali. Selanjutnya keluar dari kamar," katanya.
Pada pukul 17.00 WIB setelah yakin korban sudah meninggal, kata Sugandhi, AK dan istrinya NDR mengendarai motor menuju rumah Ujang untuk meminjam mobil Kijang Super KF BE 1720 AND. "Alasannya untuk memindahkan barang-barang dari rumah orang tuanya ke kontrakan. Keduanya membawa mobil ke kontrakan," ujarnya.
Korban yang sudah meninggal, kata Sugandhi, kaki korban dimasukkan dalam karung dan tubuh korban dibungkus kain seprai dari atas kasur. ''Pada pukul 19.30 WIB, jasad korban dimasukkan ke dalam mobil bagian tengah. Lalu pergi ke arah Kecamatan Kedondong, Pesawaran. Dalam perjalanan bingung mau dibuang ke mana. Akhirnya dibuang di bawah jembatan Way Binong, Dusun Binong, Desa Waylayap, Kecamatan Gedongtatatan. Pada Selasa (20/8), masyarakat dihebohkan dengan penemuan mayat," ujarnya.
Kasatreskrim Polres Pesawaran Iptu Devrat Aolia Arfan menyatakan korban dan tersangka NDR baru mengenal satu bulan. "Baru satu bulan mengenal. Suaminya AK pergi merantau di Pulau Jawa. Pada akhirnya mengetahui perselingkuhan ini. Bahkan koban dan tersangka NDR pernah melakukan hubungan badan," katanya.
Terkait kendaraan korban, kata Devrat, dijual dengan cara dirongsokkan. "Keterangan tersangka dijual secara rongsokan," ujarnya.
Sementara untuk tersangka R yang DPO, kata Devrat, masih dalam pengejaran. "Masih kita kejar. Tersangka R ini diajak hanya untuk memberi pelajaran dan bukan untuk melakukan pembunuhan," ungkapnya.
Pasangan suami-istri ini, kata Devrat, ditangkap di rumah ibu tiri tersangka NDR di Sleman, Jogjakarta. "Kita amankan di rumah ibu tiri tersangka NDR di Jogjakarta," katanya.
Sebelumnya diberitakan, identitas mayat yang ditemukan di bawah jembatan Way Binong, Desa Waylayap, Kecamatan Gendongtataan, Pesawaran, Selasa (20/8) sekitar pukul 07.30 WIB, terungkap. Yakni Wawan Setiawan (25), warga Dusun 5, Desa Tanjungsari, Kecamatan Natar, Lampung Selatan. Wawan yang bekerja sebagai sopir ini pergi pamit dari rumah pada Minggu (18/8) sore. Pemuda ini pergi mengendarai motor.
Hal ini dibenarkan Kades Tanjungsari Prayitno. ''Iya, benar warga saya. Perginya hari Minggu (18/8). Naik motor," katanya saat dihubungi via telepon.
Sementara Ketua RT 17 Dusun 5, Desa Tanjungsari, Saimin, menuturkan bahwa korban pergi dari rumah pada Minggu (18/8). "Habis nonton kuda lumping, korban pulang ke rumah ganti baju. Pamitan mau main lagi. Korban naik motor," katanya.
Namun, kata Saimin, korban tidak kunjung pulang ke rumah. "Nggak pulang-pulang ke rumah. Dihubungi teleponnya sudah tidak aktif lagi," ujarnya.
Saimin menuturkan, korban ini anak pertama dari tiga bersaudara. "Anak tua dari tiga saudara. Anaknya baik, ramah, dan suka bergaul," ungkapnya.
Ditanya apakah saat dimandikan ditemukan luka-luka akibat senjata tajam, Saimin mengatakan menurut informasi tidak ada. "Nggak ada katanya. Hanya bagian punggung dan beberapa bagian tubuhnya lebam," katanya. (*)