Bagian Warisan Jalur Rempah, Lampung Dikunjungi KRI Dewa Ruci
Pj. Gubernur diwakili Staf Ahli Ganjar Jationo menyambut Tim Muhibah Budaya Jalur Rampah KRI Dewa Ruci dan Laskar Rempah di Pelabuhan Panjang , Kamis (11/7). -FOTO DINAS KOMINFOTIK -
BANDARLAMPUNG - Tim Muhibah Budaya Jalur Rempah KRI Dewa Ruci dan Laskar Rempah tiba di Provinsi Lampung, Kamis (11/7).
KRI Dewa Ruci yang membawa Tim Muhibah bersandar di Pelabuhan Panjang. Kehadiran mereka disambut oleh Pj. Gubernur Lampung Samsudin diwakili Staf Ahli Gubernur Bidang Pemerintahan, Hukum, dan Politik Ganjar Jationo.
Muhibah Budaya Jalur Rempah merupakan kerja sama antara Kemendikbudristek RI khususnya Dirjen Kebudayaan bersama TNI Angkatan Laut.
Muhibah Budaya Jalur Rempah tahun ini mengusung tema Jalur Rempah dalam Konteks Konektivitas Budaya Melayu.
Pj. Gubernur dalam sambutannya yang dibacakan Ganjar Jationo menyampaikan ucapan selamat datang kepada peserta Muhibah Budaya Jalur Rempah di Provinsi Lampung.
BACA JUGA:Presiden Jokowi Sapa Pedagang Pasar Central
Menurut Ganjar, perjalanan yang dilakukan oleh Tim Muhibah Budaya Jalur Rempah merupakan salah satu langkah dalam mempromosikan Indonesia sebagai poros maritim dunia.
“Perjalanan ini tidak hanya merupakan penghormatan terhadap sejarah perdagangan rempah-rempah yang bersejarah, tetapi juga sebagai langkah konkret dalam memperkuat ketahanan budaya dan mempromosikan Indonesia sebagai poros maritim dunia,” ujarnya.
Ganjar menambahkan, kehadiran Tim Muhibah Budaya Jalur Rempah merupakan simbol dari kekayaan sejarah maritim dan budaya Nusantara yang telah menjadi warisan berharga bagi bangsa.
“Mereka adalah perwakilan dari perjalanan berabad-abad yang dilakukan para pahlawan-pahlawan laut kita dalam menjelajahi jalur rempah yang menghubungkan bangsa-bangsa di seluruh Nusantara dan dunia,” ucapnya.
BACA JUGA:Di Sidang DKPP, Fery Triatmojo Bantah Terima Uang Rp530 Juta dari Caleg
Sebagai bagian dari upaya dalam melestarikan warisan budaya yang berharga ini, pemerintah bersama-sama berkomitmen untuk mengajukan Jalur Rempah Indonesia sebagai Warisan Budaya Dunia kepada UNESCO.
Langkah tersebut, sambung Ganjar, bukan hanya untuk mengenang jasa-jasa para leluhur dalam menjaga jalur perdagangan rempah-rempah. Tetapi juga untuk memastikan bahwa nilai-nilai sejarah tersebut tetap hidup dan bermanfaat bagi generasi masa depan tentang pentingnya nilai-nilai sejarah dan kerja sama lintas budaya.
Lanjut Ganjar, kekayaan alam dan budaya yang melimpah, menjadikan Provinsi Lampung sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari warisan Jalur Rempah tersebut.