Pasien Batal Operasi akibat Pelayanan Buruk, RSUDAM Minta Maaf
TINJAU RUANGAN: Anggota Komisi V DPRD Lampung Deni Ribowo didampingi Wakil Direktur RSUDAM dr. Imam Ghozali dan jajaran meninjau ruang Mawar. -FOTO PRIMA IMANSYAH PERMANA -
Dia juga mengucapkan terima kasih atas masukannya untuk menyimpan seprai di setiap ruangan perawatan. Selain itu juga akan ditambah tim untuk melakukan pemantauan.
’’Terima kasih atas masukannya dan memang di ruang perawatan itu tidak boleh ada lemari yang menumpuk, bahkan kertas saja sudah tidak diperkenankan lagi, apa lagi menyimpan selimut dan seprai,” paparnya.
dr. Imam melanjutkan karena pasien tersebut minta pulang sehingga disuruh kembali ke IGD untuk membuat surat pulang paksa. “Karena pasien minta pulang sendiri, maka diminta kembali lagi ke IGD untuk meminta surat pulang paksa,” ucapnya.
Sementara itu, anggota Komisi V DPRD Lampung Deni Ribowo meminta RSUDAM menjadikan hal tersebut sebagai bahan evaluasi ke depan dalam memberikan pelayanan terbaik ke masyarakat.
Deni menyarankan terkait permasalahan seprai ini agar RSUDAM dapat memilih ruang untuk penyimpanan di setiap ruang perawatan. Sehingga para perawat atau petugas tidak perlu jauh untuk mengambil seprai dan mempersiapkan bed untuk pasien.
’’Karena ruang penyimpanan seprai itu jauh, maka membutuhkan waktu lama untuk mengambil. Tetapi pada intinya, kami minta pihak rumah sakit melakukan evaluasi sehingga hal seperti ini tidak kembali terjadi,” ungkapnya.
Deni menilai bahwa secara keseluruhan pelayanan di RSUDAM Lampung telah baik. ’’Soal pelayanan RSUDAM sudah maksimal. Cuma ini ada miss-nya. RSUDAM ini akreditasi A dan jadi rujukan rumah sakit lain,” tandasnya. (rif/pip/c1/fik)