UNIOIL
Bawaslu Header

Perencanaan JPO Al Furqon Meleset

TAMBAH ANGGARAN: Pemkot Bandarlampung menambah anggaran Rp3 miliar untuk pembangunan JPO Al-Furqon. - FOTO MELIDA/RADAR LAMPUNG-

APBDP, Pemkot Tambah Rp3 Miliar

BANDAR LAMPUNG - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandarlampung menyebut telah menambah anggaran untuk pembangunan jembatan perlintasan orang (JPO) yang menghubungkan antara kantor pemkot dan Masjid Al Furqon sebesar Rp3 miliar.

Perencanaan pembangunan JPO Al Furqon meleset dari target. Hingga selesai, awalnya diperkirakan Rp10 miliar. Namun, kata Sekkot Bandarlampng Iwan Gunawan, diperkirakan JPO Al-Furqon menelan anggaran hingga Rp12 miliar.

Iwan menyebut memang di awal pembangunan JPO Al Furqon tahap I menganggarkan dana Rp5 miliar. ’’Iya, tetapi karena anggaran itu tidak cukup maka ada perubahan," katanya, Jumat (10/11).

Penambahan dana tersebut, kata Iwan, berasal dari APBD perubahan yang diajukan beberapa waktu lalu ke DPRD Kota Bandar Lampung.

’’Kemarin itu memang sudah Rp5 miliar ya dan di APBD perubahan Rp3 miliar, jadi totalnya Rp8 miliar tahap I. Nanti sisanya di tahun depan, lagi kita hitung," terangnya.

Untuk total anggaran yang diperkirakan akan digunakan untuk pembangunan JPO tersebut, nampaknya akan meleset dari target awal yang hanya Rp 10 miliar.

Pemkot sendiri akan menghitungnya lebih lanjut, berapa besaran yang akan digunakan untuk menyelesaikan JPO tersebut baik tahap satu hingga tahap tiga. "Misalnya total anggaran Rp12 miliar, itu tidak cukup. Karena keterbatasan anggaran kita, jadi harus bertahap. Tapi Rp12 miliar ini masih perkiraan ya, masih kita hitung kembali," ungkapnya.

Terkait tahap tiga, Iwan bilang, itu akan dilakukan apabila Pemkot Bandar Lampung mempunyai dana lebih untuk mempercantik bangunan.

"Artinya nanti kalau selesai tahap II kita ingin lebih bagus lagi, kalau anggaran ada, ya kita tingkatkan lagi," terangnya.

Iwan juga mengungkapkan jika setelah mendapatkan tambahan anggaran tersebut, kini progres pembangunan JPO terus berlanjut dengan pemasangan dua tiang terbaru.

"Sekarang ini ada penambahan dua tiang, itu di trotoar dekat Masjid Al Furqon dan di trotoar yang dekat Pemkot, jadi total ada 5 tiang. Nanti finishingnya ditahap dua, dan tahap akhir. Nah yang tahap akhir ini yang belum bisa ditentukan anggarannya berapa," tandasnya.

Sebelumnya diberitakan, sebelumnya pernah menyebutkan jika Desain JPO Al-Furqon akan berkiblat seperti JPO di Sudirman, dan JPO MH Thamrin, Jakarta.

Ya seperti diketahui, JPO Sudirman yang ada di Jakarta Selatan kini tengah menjadi tempat Wisata Iconic di Ibu Kota.

Meski tidak secara tegas Iwan mengungkap JPO Al-Furqon ini akan menjadi hal serupa yakni tempat wisata, tetapi pihaknya memastikan desaign yang digunakan tidaklah jauh berbeda.

"Sekarang buka Internet grafisnya akan mengikuti JPO Sudirman, JPO MH Thamrin, dan JPO Sumarecon kira-kira seperti itu gambarannya," katanya, Minggu (13/8).

Iwan optimis jika JPO ini akan menjadi hal baru pada saat seseorang mengunjungi Kota Tapis Berseri.

Ditanya apa spesifikasi sebenarnya urgensi dari pembangunan JPO senilai Rp 5 miliar tersebut, Iwan hanya menyebut untuk mempermudah akses masyarakat untuk beribadah.

"Banyak, terutama untuk mempermudah orang beribadah, tidak menyebrang jalan karena kalau nyebrang jalan rawan ditabrak kendaraan yang melintas," ungkapnya.

Diketahui, Jembatan Penyebrangan Orang (JPO) Al-Furqon direncanakan bkal dibuat seperti JPO tanpa atap yang ada di Provinsi DKI Jakarta. 

Hal itu diungkapkan Sekretaris Daerah Kota Bandar Lampung sekaligus Plt. Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bandar Lampung, Minggu (13/8). 

Dalam kesempatan itu Iwan mengungkapkan jika Desain JPO Al-Furqon akan berkiblat seperti JPO di Sudirman, dan JPO MH Thamrin, Jakarta.

Ya seperti diketahui, JPO Sudirman yang ada di Jakarta Selatan kini tengah menjadi tempat Wisata Ikonik di Ibu Kota.

Meski tidak secara tegas Iwan mengungkapkan, JPO Al-Furqon ini akan menjadi hal serupa yakni tempat wisata, tetapi pihaknya memastikan desain yang digunakan tidaklah jauh berbeda.

"Sekarang buka Internet grafisnya akan mengikuti JPO Sudirman, JPO MH Thamrin, dan JPO Sumarecon kira-kira seperti itu gambarannya," katanya.

Iwan Optimis jika JPO ini akan menjadi hal baru pada saat seseorang mengunjungi Kota Tapis Berseri.

Ditanya apa spesifikasi sebenarnya urgensi dari pembangunan JPO senilai Rp 5 miliar tersebut, Iwan hanya menyebut untuk mempermudah akses masyarakat untuk beribadah.

"Banyak, terutama untuk mempermudah orang beribadah, tidak menyebrang jalan karena kalau nyebrang jalan rawan ditabrak kendaraan yang melintas," ungkapnya.

Sebelumnya Iwan juga sempar mengungkapkan, Proses pengerjaan pembangunan Jembatan penyebrangan orang (JPO) antara Kantor Pemkot Bandar Lampung dan Masjid Al-furqon sudah mencapai 30 persen.

Ya, terlihat berdasarkan pantaun Radar Lampung, Minggu (6/8) serangkaian alat berat sudah berada di lokasi, bahkan bagian tembok dari kantor tersebut sudah dibongkar sejak beberapa waktu lalu.

"Untuk pembangunan tahap 1 sudah mencapai 30 persen," kata Iwan Gunawan.

Menurut Iwan, proses pembangunan sudah meliputi pemasangan tiang-tiang sebagai pokok dari jembatan itu sendiri.

"Jembatan penyebrangan seperti yang kita lihat sudah memasang tiang, gelagar," ujarnya.

Tidak sampai disitu pihaknya juga telah memesan besi penyambung melalui rekanan yang mengerjakannya. "Kemudian besi penyambung sedang dipesan oleh rekanan, sekitar awal bulan depan sudah bisa terpasang," ungkapnya.

Kata Iwan, pembangunan JPO tersebut yang seakan dikebut itu, akan berlangsung hingga Desember mendatang dengan capaian biaya sebesar Rp5 miliar.

"Sampai Desember nanti itu tahap 1 pembangunan atau rangkanya, sedang kalau mempercantiknya itu tahap dua. Anggarannya sekitar Rp5 miliar," pungkasnya. 

Sebelumnya, Meski pernah mendapatkan sorotan dari DPRD setempat, Wali Kota Bandarlampung Eva Dwiana menyebut pembagunan Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) dari kantor Pemkot setempat menuju Masjid Alfurqon bakal direalisasikan.

Eva Dwiana bahkan memberikan pernyataan menargetkan pembangunan JPO ini akan rampung di akhir tahun 2023, dan bisa digunakan tahun depan. 

"Jembatan penghubung pemkot dan Masjid Alfurqon ini kami harap tahun baru sudah bisa dimanfaatan oleh masyarakat," ujar Eva Dwiana, Jumat (18/5).

Bunda Eva -sapaan akrabnya bilang, waktu pembangunan JPO ini akan berbaarengan dengan pembangunan GOR Voli di Wayhalim yang juga ditarget rampung pada akhir tahun.

"Insya Allah juni mulai dibangun harapannya empat bulan selesai dan akhir tahun bisa diresmikan," jelasnya.

Bunda Eva mengatakan, JPO dibangun dengan maksud mempermudah pegawai pemkot menuju Masjid Alfurqon untuk beribadah. Tidak hanya it saja, JPO juga bisa difungsikan sebagai ikon Kota Bandarlampung, sebagai salashsatu destinasi wisata.

"Tidak hanya untuk mempermudah pegawai menuju Masjid Al Furqon, namun juga bisa menjadi ikon kota Bandarlampung dan destinasi wisata yang dapat diakses masyarakat," ucapnya.

Eva menyebutkan, Area Masjid Al Furqon telah bagus dan bersih. Kedepannya, area masjid tersebut akan dibangun kios-kios sentra oleh-oleh serta pernak pernik ikonik yang mengusung tema seputar Al-Furqon.

Sebagai Informasi, dari data yang dihimpun Radar Lampung, JPO Pemkot dengan Masjid Al Furqon  tersebut akan dibangun ini terinspirasi dari JPO MH Thamrin di Jakarta.

Untuk, Lebar Jembatan JPO Pemkot - Masjid Al-Furqon direncanakan sekitar 2-3 meter dengan panjang sekitar 200 meter dan tinggi jabatan dari Jalan Raya sekitar 10 meter.

Jembatan JPO Pemkot - Masjid Al Furqon ini dibangun tidak hanya

sebagai fasilitas penghubung dua lokasi namun juga untuk keamanan dan ketertiban dan kenyamanan.

Sebelumnya, DPRD Kota Bandarlampung beri saran terkait rencana Pemerintah Kota (Pemkot) setempat yang akan membangun jembatan penyebrangan orang (JPO) penghubung kantor pemkot dan Masjid Al-Furqon.

Ketua Fraksi PKS DPRD Bandarlampung Agus Djumadi yang juga anggota Komisi III mengatakan, Fraksi PKS sejak awal telah menyampaikan pandangan mengenai APBD 2023 Kota Bandarlampung.

Agus Djumadi mengungkapkan, pihaknya memberi saran agar pemkot untuk lebih memprioritaskan program-program yang lebih bersentuhan dengan masyarakat.

"Jadi stop proyek-proyek atau pekerjaan yang tidak tepat guna dan belum layak. Karena memang pemulihan ekonomi di Kota Bandar Lampung perlu perhatian khusus," ujar Agus Djumadi kepada Radar Lampung , Senin 2 Januari 2023.

Pihaknya meminta pemkot untuk lebih memprioritaskan pembayaran kepada pihak ketiga, pembayaran insentif untuk guru, pamong, kader, dan lainnya.

"Ini harus lebih prioritas karena menyangkut hajat hidup masyarakat. Ini memang jelas fraksi kami dari awal dalam paripurna sudah menyampaikan stop pekerjaan-pekerjaan atau lelang yang tidak langsung bersentuhan dengan masyarakat," ungkapnya.

Dirinya meyakini bahwa wali kota paham maksud dan tujuan dari yang disampaikan pihaknya.

Disinggung alasan pembangunan JPO untuk mempermudah akses pegawai pemkot ke Masjid Al-Furqon dan untuk tempat wisata, Agus Djumadi menganggap hal tersebut belum terlalu urgent untuk direalisasikan saat ini.

"Belum terlalu urgent saat ini dan masih layak jika harus melalui jalan raya tanpa pakai JPO," tuturnya.

Agus Djumadi juga menganggap pembangunan JPO di lokasi tersebut secara estetika tidak bagus, karena taman dan tata letak yang ada saat ini sudah baik.

"Secara estetika tidak bagus juga. Melintang di tengah kota. Sedangkan hiasan saat ini sudah bagus," terangnya.

Ia melanjutkan, pemkot lebih baik membangun atau menciptakan ruang-ruang publik berbasis kecamatan.

Kemudian, pemkot dapat membangun embung untuk antisipasi banjir dan areanya dapat dijadikan destinasi wisata.

"Saya rasa Al-Furqon sudah cukup dengan kondisi kayak gitu. Sayang kalau buat JPO, masih banyak yang lebih prioritas," ungkapnya.  (mel/c1/abd)

 

 

Tag
Share