Insiden Kereta Api Tewaskan 40 Orang
TEWAS DI PERLINTASAN SEBIDANG: Sepanjang tiga tahun belakangan ini, 40 orang tewas lantaran kecelakaan di perlintasan sebidang kereta api. - FOTO MELIDA/RADAR LAMPUNG-
BANDAR LAMPUNG - Sepanjang tiga tahun belakangan ini, PT KAI Divre Tanjungkarang mencatat ada 40 orang meninggal dunia dan menjadi korban insiden kecelakaan kereta api di sebidang perlitasannya.
Hal itu diungkapkan Manajer Humas PT KAI Divre IV Tanjungkarang Azhar Zaki Assjari. Dia mengatakan dari data yang mereka miliki, insiden yang menewaskan orang di perlintasan kereta api cenderung mengalami kenaikan.
"Dari data 2021, 2022, 2023 terjadi lonjakan insiden kecelakaan kereta api di perlintasan sebidang. Tahun 2021 ada 48 kasus, 2022 (50 kasus), 2023 (36 kasus) kejadian dan 40 orang dinyatakan meninggal dunia," kata Zaki ditemui disela-sela sosialisasi Keselamatan Perlintasan Kereta api, Jumat (10/11).
Menurutnya, dengan adanya data lonjakan insiden itu sudah seharusnya masyarakat bisa meningkatkan pengetahuan dan kesadarannya, dengan disiplin dan menjadi pahlawan untuk diri sendiri.
"Sengaja kami memberikan sosialisasi ini kepada masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan mereka dan disipilin behenti tengok kanan-kiri ketika berada di perlintasa. Bertepatan di hari Pahlawan kami juga mengajak masyarakat untuk menjadi pahlawan untuk diri sendiri supaya terhidar dari semua insiden, belum lagi ada keluarga di rumah yang menunggu" ujarnya.
Ditambah lagi, sambungnya, beberapa insiden kecelakaan kereta api yang diduga sengaja dilakukan atau bunuh diri, kini ditegaskan sudah tidak lagi ditanggung pihak Jasa Raharja.
"Sesuai dengan Undang-undang untuk memberikan santunan untuk ahli waris, kalau luka-luka kami sudah berkerjasama dengan rumah sakit di Lampung untuk menjamin pengomatan. Tapi untuk upaya bunuh diri seperti lompat dan lainya tidak bisa dijamin kami," tambah Kepala Jasa Raharja Cabang Lampung M Zulfan Paneh.
Upaya bunuh diri sendiri nantinya bisa diambil keterangan dari masinis dan saksi lainnya.
"Nantikan masinis di BAP juga, ketika kejadian. Apakah dia sudah menjalankan tugas sesuai SOP nya misalnya menyalakan semboyan 35, kalau sudah dilakukan tetapi dia tidak menghindar berartikan ada upaya bunuh diri," terangnya.
Ditanya berapa jumlah bantuan atau jaminan yang sudah dikeluarkan Jasa Raharja untuk kecelalakaan selama tahun 2023? Dirinya menjawab ratusan juta.
"Sekitar Rp300 juta lebih ya, angka ini turun di banding tahun lalu yang jumlahnya melebihi itu. Dan kita berharap akan terus turun jika masyarakat disiplin di perlintasan kereta api dan mudah-mudahan tidak memakan korban lagi," pungkasnya. (mel/c1/abd)