Kebakaran Hanguskan Rumah di Gedongtataan
Editor: Syaiful Mahrum
|
Selasa , 04 Jun 2024 - 04:11
PROSES PEMADAMAN API: Si jago merah menghanguskan rumah Nenek Sainah (70), warga Desa Gedongtataan, Kecamatan Gedongtataan, Pesawaran, Senin (3/6) sekitar pukul 08.00 WIB.--FOTO HUMAS POLRES PESAWARAN
PESAWARAN - Si jago merah menghanguskan rumah Nenek Sainah (70), warga Desa Gedongtataan, Kecamatan Gedongtataan, Pesawaran, Senin (3/6) sekitar pukul 08.00 WIB. Ketika kejadian, Nenek Sainah tak berada di rumah.
Herman (40), salah satu saksi mata, menyatakan bahwa melihat kepulan asap dari atap rumah. "Saya langsung berteriak meminta tolong dan bersama warga mendobrak pintu untuk menyelamatkan barang-barang berharga. Namun karena dinding dan atap rumah terbuat dari kayu, api dengan cepat melahap seluruh bangunan," katanya.
Kapolres Pesawaran AKBP Maya Heny Hitijahubessy menjelaskan bahwa kebakaran diduga disebabkan korsleting listrik. ''Api berhasil dipadamkan oleh tim pemadam kebakaran dengan bantuan Polri, TNI, dan warga sekitar pada pukul 09.00 WIB," katanya.
Dalam musibah ini, kata Maya, tidak ada korban jiwa. ''Namun, kerugian materi mencapai Rp70.000.000," ungkapnya.
Sementara Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Pesawaran Effendi menyatakan dalam musibah kebakaran ini pihaknya menerjunkan dua unit mobil pemadam kebakaran (damkar). "Dua unit damkar kita terjunkan untuk memadamkan api. Alhamdulillah tidak ada korban jiwa dalam musibah ini dikarenakan rumah dalam keadaan kosong," katanya via telepon.
Terkait penyebab kebakaran, kata Effendi, belum bisa dipastikan. "Belum bisa dipastikan karena masih dalam penyelidikan pihak kepolisian. Ada dua versi yang beredar, yakni korsleting listrik dan kompor lupa dimatikan selesai memasak. Namun melihat video yang beredar, api muncul dari atap rumah. Diduga korsleting listrik. Jelasnya rumah dalam keadaan kosong. Pemilik rumah keluar ke bank ngambil uang," ujarnya.
Soal keterlambatan mobil damkar tiba di lokasi, kata Effendi, informasi kebakaran yang disampaikan terlambat. ''Informasinya telat. Api sudah membesar. Juga terjadi sedikit masalah di lapangan, ada masyarakat yang emosi. Namun, kita sudah berusaha maksimal memadamkan api," ungkapnya.
Terkait kerugian materiil, kata Effendi, pihaknya belum mendapatkan informasi. ''Kita belum tahu. Pemilik rumah yang tahu apa-apa barang yang hangus terbakar tak terselamatkan. Perkiraan kerugian puluhan juta rupiah" katanya.
Di sisi lain, Matnur selaku kepala Adat Desa Gedongtataan mengeluhkan kesiapsiagaan pemadam kebakaran (damkar) Pesawaran yang terkesan lambat dan tidak ada kesiapan.
''Mobil damkar datang setelah api sudah membesar dan menghabiskan rumah. Setelah datang banyak kendala lagi di lokasi karena air tidak keluar dan segala macamnya,” kata Matnur.
Supaya hal ini tak terulang, Matnur berharap, kepada damkar Pesawaran siap siaga 1 kali 24 jam. (rls)