RAHMAT MIRZANI

Setahun, Aset Pemkot Naik Rp1,1 T

TINJAU PEMBANGUNAN: Wali Kota Bandarlampung Eva Dwiana saat meninjau pembangunan GOR Siger di Wayhalim yang merupakan salah satu aset pemkot. -FOTO DOK. INSTAGRAM EVA DWIANA-

Bangunan Irigasi Dominasi Nilai

 BANDARLAMPUNG - Sepanjang 2022, Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Bandarlampung mendata total aset pemkot mencapai Rp8,2 triliun.

Kepala BPKAD Bandarlampung M Nur Ramdhan mengatakan jika aset yang dimiliki pemkot meningkat setiap tahunnya. ’’Ya itu karena kan setiap tahunnya Dinas PU melakukan pembangunan. Bentuknya berupa bangunan atau gedung," katanya, Rabu (8/11).

Menurutnya, dari pendataan yang dilakukan BPKAD, total bangunan milik Pemkot Bandarlampung di tahun 2022 mencapai Rp8,2 triliun. ’’Angka ini meningkat dibandingkan sebelumnya yang hanya Rp7,1 triliun," ungkapnya.

Dari total aset yang nilainya cukup besar itu, terdiri dari berbagai macam atau jenis seperti tanah, gedung, peralatan mesin, jalan irigasi hingga jaringan dan masih banyak lagi.

"Aset yang paling banyak jumlahnya ada pada peralatan mesin, seperti mobil, komputer, meja dan lain-lain," jelasnya.

Dijelaskan, bangunan irigasi menjadi penyokong terbesar dari nilai aset yang dimiliki pemkot. Nilainya, sekitar Rp2,5 triliun.

"Tanah yang mencapai 1253 bidang, diperkirakan total Rp2,1 triliun, serta ada juga bangunan yang nilai nya mencapai Rp1,1 triliun," jelasnya.

Meski begitu, Ramdhan menerangkan jika tidak semua aset nilainya stabil, atau dengan kata lain aset bila semakin berumur semakin berkurang nilai nya terutama pada bangunan.

"Dàn ada juga penghapusan aset. yaitu ketika terjual aset itu dilelang atau terjual seperti lelang kemarin pada kendaraan, meja dan lainnya," terangnya.

Memang, ada beerbagai aset yang sudah pernah dijual pemkot. Itu juga atas persetujuan dari Badan Anggaran (Banang) DPRD Kota Bandar Lampung.

"Kemarin dilelang pada publik yaitu beberapa unit kendaraan seperti mobil dan motor dinas, inventaris kulkas, dispenser, handphone, printer dan kursi. Baik yang akan dilelang dalam bentuk utuh maupun berbentuk rongsokan besi. Untuk jumlahnya saya lupa berapa," paparnya.

Namun terkait untuk penghitungan penambahan aset di tahun 2023, Ramdhan menyebut belum ada karena pihaknya masih dalam tahap pendataan.

’’Nanti di akhir 2023 baru direkap. Dan sejauh ini pendataan aset tidak ada masalah," pungkasnya. (mel/c1/abd)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan