Gubernur Arinal Djunaidi Buka Musrenbang Provinsi Lampung Tahun 2024

GUBERNUR Arinal Djunaidi menekan sirine sebagai tanda dibukanya Musrenbang Provinsi Lampung Tahun 2024 -Foto Dok. Diskominfotik Prov Lampung-

GUBERNUR Arinal Djunaidi menekan sirine sebagai tanda dibukanya Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Provinsi Lampung Tahun 2024 dalam rangka penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Tahun 2025-2045 dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2025, di Ballroom Hotel Novotel, Selasa (30/04).

Gubernur Arinal dalam paparannya mengatakan, Negara Indonesia pada tahun 2045 akan berusia 100 tahun atau genap satu abad. Di masa mendatang, pemerintah pusat telah mencanangkan bahwa Indonesia akan menjadi negara yang maju dan sejajar dengan negara maju lainnya di belahan dunia.


--

"Dengan semangat "Indonesia Emas 2045" yang diusung oleh Pemerintah Pusat, maka masyarakat Lampung juga harus bisa menjadi bagian dari "wujud emas" yang dicita-citakan tersebut," tegas Gubernur 

Dia menyatakan, seiring perjalanan waktu "dunia terus berubah". Demikian pula dalam proses pembangunan. Dalam jangka waktu 20, 30, dan 40 tahun, perubahan-perubahan signifikan itu sangat bisa terjadi.

"Perubahan dan Kemajuan itu bisa kita ciptakan. Jika kita punya tekad, berani melakukan terobosan, dan jika kita bersatu serta bisa bekerjasama. Kedepan, apa yang menjadi mimpi kita untuk Lampung juga bisa kita wujudkan, seperti: Jembatan Selat Sunda (JSS) penghubung antar-pulau Jawa-Sumatera, jalan tol dan infrastruktur pendukung di sekitar wilayah pantai barat, ataupun kemajuan lainnya," papar Gubernur.


--

Lebih jauh Gubernur memaparkan, visi pembangunan jangka panjang Lampung SMART 2045, merupakan cita-cita bersama untuk mewujudkan Lampung yang semakin sejahtera, maju, merata dan berkelanjutan. 

"Saat ini hingga 10 tahun kedepan Lampung akan mengalami puncak "bonus demografi". Di tahun 2045, penduduk Lampung diproyeksikan berjumlah 10,41 juta jiwa, dimana 7 juta penduduk Lampung atau 67,24 persennya merupakan usia produktif. Kondisi ini akan menjadi "peluang besar" pembangunan, tapi juga sekaligus menjadi "potensi bencana" apabila kita tidak bisa mengelolanya dengan baik." ungkap Gubernur.

Karenanya menurut Gubernur, kondisi tersebut akan menjadi tantangan besar, dan sangat terkait dengan perencanaan, tatakelola, dan bagaimana kemampuan pemimpin sebagai sang pilot yang mengusung seluruh sumberdaya pembangunan dapat mengambil tindakan strategis, menembus seluruh rintangan dan tantangan menuju tujuan yang lebih baik, lebih maju, dan lebih bermartabat.

Gubernur juga memaparkan beberapa tantangan dan pencapaian dimasa kepemimpinannya, dimana saat belum genap satu tahun menjalankan tugas, pada awal tahun 2020, seluruh dunia begitu juga dengan Lampung dihadapkan pada Bencana Covid-19.

Namun dengan segala daya upaya, Gubernur bersama Pemerintah Provinsi Lampung mengerahkan seluruh kekuatan sosial, yang didukung oleh Pemerintah Kabupaten/Kota dan Forkopimda, dan seluruh elemen masyarakat. Hasilnya, terukir prestasi Lampung sebagai Provinsi Terbaik dalam Penanganan Penyebaran Covid-19 yang diberikan oleh Pemerintah Pusat dan memperoleh Dana Insentif Daerah (DID) sebesar Rp.18 Milyar di tengah kondisi fiskal daerah yang sangat-sangat terbatas.

Begitu juga dengan pertumbuhan ekonomi Provinsi Lampung, pada Triwulan II-2022 ekonomi Lampung tumbuh 9,13 persen, paling tinggi se-Indonesia Akhir Tahun 2022, pertumbuhan ekonomi Lampung tercatat 4,28 persen, dan semakin membaik menjadi 4,55 persen di tahun 2023.

Kemudian Tingkat Kemiskinan Lampung pada Maret 2023 berada pada level 11,11 persen, yang berarti menurun dibanding keadaan pada masa Covid di tahun 2020 maupun kondisi tahun 2019 yang berkisar 12,34-12,76 persen.

Tag
Share