RAHMAT MIRZANI

Pasar Bambu Kuning seperti Tanah Abang

Selain Sepi Pengunjung, Para Pedagang pun Pergi

 

BANDARLAMPUNG – Pasar Bambu Kuning, Bandarlampung, kini bukan hanya sepi dari pengunjung. Para pedagangnya pun sudah banyak yang meninggalkan pasar legendaris tersebut.

Seperti pantauan Radar Lampung,  Selasa (7/11), tampak toko-toko banyak kosong di lantai dua. Hanya terlihat beberapa yang buka, itu pun para penjait yang memang menetap di sana.

Sementara di lantai satunya meski masih banyak toko terisi oleh pedagang pakaian mulai anak-anak hingga dewasa, ada juga beberapa toko yang tutup.

Di lantai satu juga selain tidak banyak lagi pedagang yang berjualan, pengunjungnya sangat sepi. Hanya terlihat satu atau dua orang saja yang sengaja datang melihat-lihat dagangan.

Salah satu penjual pakaian di pasar setempat, Melda, mengakui jika kondisi Pasar Bambu Kuning semakin hari semaki berkurang pedagangnya. "Ya gini, dari tahun ke tahun semakin sedikit yang jualan," katanya.

Menurutnya banyak para pedagang memilih berjualan di lokasi yang terbilang lebih ramai ataupun hanya membuka online shop. "Karena pada milih online sekarang, jadi begini kondisinya," sebutnya. 

Keberalihan  itu juga diawali sepinya pembeli yang langsung datang ke lokasi toko-toko baju tersebut. "Ya, ada yang dateng, cuma ya gitu, satu dua orang aja," ungkapnya.

Menanggapi hal ini, Kadis Perdagangan Kota Bandarlampung Wilson Faisol menyebut kondisi di Pasar Bambu Kuning saat ini tidak jauh beda dengan yang ada di Pasar Tanah Abang, Jakarta.

"Itu kan sama seperti dinamika yang terjadi di Jakarta. Yaitu Pasar Tanah Abang yang menjadi tranding nasional," ungkapnya.

Untuk terus mengupayakan alur sistem perdagangan yang optimal, pihaknya bakal melakukan sosialisasi teknologi digital kepada ratusan pedagang tersebut.

"Pedagang kita juga harus mampu mengikuti zaman, walaupun dia punya ofline tapi perlu diimbangi dengan online. Karena, masyarakat juga maunya yang mudah melaui satu genggaman tangan," ujarnya.

"Ke depan kita bakal lakukan sosialisasi penggunaan teknologi digital. Jadi tetap berjualan secara fisik tapi didukung online-nya tadi," tandasnya. (mel/rim)

 

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan