RAHMAT MIRZANI

Lambar dan Pesbar Dilanda Banjir, Ini Dampaknya!

BANJIR: Banjir melanda Kecamatan Bandarnegeri Suoh (BNS), Lampung Barat, setelah hujan deras, Rabu (3/4) sore.--FOTO ISTIMEWA

LAMBAR – Banjir melanda Lampung Barat dan Pesisir Barat setelah hujan deras pada Rabu (3/4) sore. Di Lambar, banjir melanda Kecamatan Bandarnegeri Suoh (BNS). Puluhan rumah hingga fasilitas umum seperti sekolah dan jalan utama terendam banjir hingga tiang listrik roboh.

Camat BNS Mandala Harto mengungkapkan banjir disebabkan meluapnya Way Melebui. ’’Wilayah yang dilaporkan terdampak banjir yakni Pekon Tembelang dan Dusun Hantatai, Pekon Bumihantatai," katanya.

Titik banjir, lanjut Mandala, meliputi Hantatai Pasar, SMPN 2 BNS, dan Peninjauan arah sawah dan Way Tuing.

Kendati puluhan rumah terendam banjir dan puluhan keluarga terpaksa mengungsi ke tempat yang aman, kata Mandala, tak ada korban jiwa. "Hanya padi milik masyarakat terendam dan sawah seluas 11,5 hektare terendam," kata Mandala.

Dari data yang berhasil dihimpun, ketinggian banjir mencapai satu meter di titik permukiman penduduk. Masyarakat masih disibukkan dengan menyelamatkan harta benda dari rendaman banjir. Sementara berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lambar, setidaknya ada satu rumah rusak, satu tiang listrik roboh, serta 11,5 haktare areal persawahan terendam akibat banjir yang melanda Pekon Tembelang dan Pekon Bumihantatai, Kecamatan BNS.

Kepala Pelaksana BPBD Lambar Padang Prio Utomo mengungkapkan, banjir berlangsung dari pukul 16.00-19 WIB. ''Banjir terjadi akibat adanya intensitas curah hujan yang cukup tinggi di wilayah Kecamatan BNS dan sekitarnya yang terjadi pada siang hingga sore hari. Hal ini menyebabkan meluapnya Way Melebui. Tidak ada korban jiwa," katanya.

Berdasarkan info yang diperoleh hasil pendataan sementara yang terdampak di Pekon Tembelang, satu unit rumah rusak di Pemangku 5 atas nama Azwarin dan satu tiang listrik roboh.

Kemudian untuk Pekon Bumihantatai, yakni pasar, SMPN 2 BNS, beberapa lokasi persawahan, dan tanaman padi terendam seluas +- 11,5 hektare. 

Dampak banjir juga melanda Pekon Ringinjaya, Kecamatan BNS. Pekon ini bukan hanya terdampak banjir, tapi juga longsor. Akses jalan menuju permukiman penduduk di Pemangku Ciamis yang ditempati 26 kepala keluarga (KK) terputus akibat longsor. Selain itu, sekitar empat hektare tanaman padi penduduk siap panen roboh akibat diterjang banjir dan berpotensi gagal panen.

Peratin Ringinjaya Hendriyanto mengungkapkan, jalan yang mengalami longsor merupakan akses satu-satunya menuju Talangciamis sekaligus menjadi akses satu-satunya menuju Kayuare Atar Lebar.

"Tanjakan Akom Talangciamis, ada 26 KK warga kami di sana yang kini terisolasi akibat longsor. Jalan tersebut juga menjadi akses menuju Atar Lebar yang masuk wilayah Pekon Suoh," ungkap Hendriyanto.

Areal persawahan yang mengalami kerusakan, kata Hendriyanto, disebabkan luapan Way Lebuhon yang bermuara di Way Semangka. "Karena debet air Way Semangka naik, maka terjadi arus balik air Way Lebuhon, yang menyebabkan meluap ke areal persawahan masyarakat.  Total sekitar empat hektar tanaman padi masyarakat yang siap panen kini mengalami kerusakan," kata Hendriyanto.

Hendriyanto menyatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk mencari solusi agar akses jalan masyarakat bisa kembali diperbaiki. ''Ini mengingat jalan tersebut merupakan jalan satu-satunya yang digunakan masyarakat untuk menuju ibu kota kecamatan dan menjadi jalan produksi pertanian yang selama ini menjadi akses keluarnya hasil bumi dari wilayah itu," ujarnya.

Hendriyanto menambahkan, pihaknya juga akan melaporkan perihal kerusakan tanaman padi masyarakat. ''Semoga bisa mendapatkan perhatian dari pemerintah mengingat kerugian yang dialami masyarakat cukup besar," harapnya.

Sementara di Pesbar, banjir melanda sejumlah pemukiman penduduk di Pekon Sukarame, Kecamatan Pesisir Selatan. Banjir akibat luapan Way Tenumbang sekitar pukul 19.00 WIB. Camat Pesisir Selatan Mirton Setiawan mengatakan bahwa banjir yang terjadi di wilayah Pekon Sukarame akibat Way Tenumbang meluap karena di bagian hulu sungai dilanda hujan deras.

 "Artinya, banjir ini merupakan kiriman dari hulu sungai. Untuk wilayah Kecamatan Pesisir Selatan ini memang tidak turun hujan lebat. Namun, kemungkinan di bagian hulu sungai terjadi hujan lebat sehingga debit air sungai meningkat hingga ke bagian hilir sungai," kata Mirton.

Dampaknya, kata Mirton, pemukiman warga yang ada di Pekon Sukarame terendam banjir setinggi 1 meter. ''Bahkan banjir hingga ke ruas jalan lintas barat dengan ketinggian sekitar 40-50 centimeter. Kita berharap air secepatnya surut," ungkapnya. (nop/yan/rnn/c1)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan