Digitalisasi Layanan Akademik dan Nonakademik, Ini Tujuan UIN RIL!
DIGITALISASI: Kepala Pusat Teknologi Informasi dan Pangkalan Data (PTIPD) UIN RIL Dr. Achi Rinaldi, M.Si. memaparkan program digitalisasi layanan akademik dan nonakademik dalam Raker 2024.-FOTO HUMAS UIN RIL -
BANDARLAMPUNG - Program prioritas terkait digitalisasi terus diupayakan Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung (UIN RIL). Di antaranya digitalisasi seluruh layanan akademik dan nonakademik. Hal ini dilakukan dalam rangka mendorong perolehan status akreditasi unggul dan berdaya saing di tingkat nasional.
Kepala Pusat Teknologi Informasi dan Pangkalan Data (PTIPD) UIN RIL Dr. Achi Rinaldi, M.Si. menyatakan PTIPD sebagai pengelola teknologi informasi mengupayakan pengembangan sistem informasi sebagai salah satu unsur penunjang penting dalam penyelenggaraan pendidikan. ’’Sistem informasi menjadi faktor pendukung keberhasilan internasionalisasi kampus dan kemandirian bisnis,” ujarnya.
Ketiganya, kata Achi, merupakan pilar pencapaian visi UIN RIL menjadi rujukan internasional pada 2035.
BACA JUGA:Tahun Ini Terakhir Tahap Rekognisi ASEAN, UIN RIL Terus Tingkatkan Status Akreditasi
Aplikasi Data Barang dan Ruangan (DBR) untuk pengelolaan Barang Milik Negara (BMN) dan aplikasi web service untuk feeder PDDikti, kata Achi, adalah di antara layanan akademik dan nonakademik yang sudah diupayakan oleh PTIPD.
Achi menyampaikan rasa bangga dan syukur atas capaian UIN RIL pada 2023 terkait dengan digitalisasi. ’’Kita semua patut bangga dan bersyukur bahwa UIN RIL mendapatkan penghargaan sebagai Satker Terbaik Kesiapan Implementasi Digitalisasi Kartu Indonesia Pintar (KIP) Mahasiswa oleh Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Lampung,” ujarnya.
Satu lagi prestasi membanggakan, kata Achi, UIN RIL mendapatkan peringkat ke-3 terbaik untuk PTKIN (Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri) se-Indonesia berdasarkan pemeringkatan Webometric periode Januari 2024.
Prestasi tersebut, kata Achi, akan terus dipertahankan bahkan ditingkatkan. Seluruh layanan di kampus ini akan kita digitalkan. Walaupun memang terdapat kendala-kendala di antaranya serangan siber yang sangat masif, sehingga menyebabkan terganggunya proses layanan akademik dan nonakademik, tidak ada masalah. Kita upayakan solusinya,” ungkapnya.
Di sisi lain, Pusat Pengembangan Bisnis UIN RIL sebagai unit kerja yang mempunyai tugas mengelola dan mengembangkan kerja sama bisnis melakukan terobosan baru terkait dengan optimalisasi pengelolaan aset BMN.
Upaya-upaya peningkatan pendapatan kampus dilakukan dengan melakukan pemetaan dan promosi potensi BMN. Hal ini disampaikan Kepala Pusat Pengembangan Bisnis UIN RIL Dr. Evi Ekawati, S.E. M.Si. pada Rapat Kerja (Raker) 2024.
Evi mengajak seluruh unit kerja di lingkungan UIN RIL terlibat dalam upaya mewujudkan beragam unit bisnis yang dapat menopang pengembangan bisnis berkelanjutan. ’’Mari kita manfaatkan aset BMN yang sudah ada dengan optimal serta buka seluas-luasnya kerja sama dengan pemerintah dan swasta,” ungkapnya.
Sebagai kampus Badan Layanan Umum (BLU), kata Evi, UIN RIL melalui Pusat Pengembangan Bisnis melakukan pengembangan layanan dan mengoptimalkan sumber pendanaan untuk mendukung kegiatan, baik akademik maupun nonakademik. (rls/c1/ful)