Visiting Lecture dari Yaman, Bahas Peran Hadis dalam Studi Islam Kontemporer
VISITING LECTURE: UIN RIL menghadirkan Guru Besar Ilmu Hadis Universitas Sewun Hadromaut Yaman, Prof. Dr. Habib Alwi bin Hamid bin Syihab. -FOTO HUMAS UIN RIL -
BANDARLAMPUNG – Dalam mewujudkan internasionalisasi kampus, Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung (UIN RIL) menghadirkan guru besar dari mancanegara. Kali ini diinisiasi Fakultas Syariah (FS) bersama Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama (FUSA) UIN RIL mengadakan visiting lecture di ruang teater Lt. 2 gedung Academic & Research Center, Senin (12/2).
Seorang Guru Besar Ilmu Hadis Universitas Sewun Hadromaut Yaman, Prof. Dr. Habib Alwi bin Hamid bin Syihab, hadir membersamai puluhan dosen dan mahasiswa yang memenuhi ruangan dengan rasa antusias. Visiting lecture ini membahas The Role of Hadith in Contemporary Islamic Studies atau Peran Hadis Nabi dalam Studi Islam Kontemporer.
Prof. Habib Alwi mengatakan, sumber perpecahan dapat terjadi jika hadis tidak dipahami dengan benar. Maka, Prof. Habib Alwi menekankan pentingnya pemahaman hadis-hadis Rasulullah SAW dengan baik dan benar.
BACA JUGA:Hadapi Era Digital, Kemendikbudristek Optimalkan Peran Orang Tua dan Guru dalam Membimbing Anak
’’Hadis atau Sunnah Nabi Muhammad SAW yang dipahami dengan tidak tepat, baik karena faktor fanatisme kelompok, aliran, mazhab, maupun tokoh, dapat menjadi sumber perpecahan antar-umat Islam sendiri seperti yang banyak terjadi saat ini,” ungkapnya.
Prof. Habib Alwi menjelaskan bahwa banyak hadis palsu atau maudhu` yang beredar di kalangan umat Islam saat ini. ’’Kondisi ini mengharuskan para pengkaji hadis untuk ikut andil dalam menjelaskan status hadis-hadis palsu tersebut kepada masyarakat dan dalam menyadarkan kepada mereka terhadap dampak buruk yang dapat ditimbulkannya,’’ katanya.
Sikap moderat dan toleran terhadap perbedaan yang didasarkan pada ilmu pengetahuan, kata Prof. Habib Alwi, harus diarusutamakan dalam berinteraksi antar-sesama muslim.
BACA JUGA:Pemkot Metro Bakal Sosialisasikan Satgas Monitoring Antisipasi Perundungan di Sekolah
’’Dialog sangat penting untuk menjembatani perbedaan pemahaman antar-umat Islam yang berasal dari berbagai latar belakang pemikiran yang berbeda-beda. Pengembangan dalam kajian hadis Nabi SAW dan ilmunya perlu dilakukan, namun harus mengikuti batasan-batasan yang tidak menyalahi syariat Islam,” ujar Prof. Habib Alwi.
Dalam kesempatan tersebut, Prof. Habib Alwi juga mengundang dan menawarkan para peserta yang hadir untuk melanjutkan studi di lembaga binaannya yakni Darul Hadis di Hadromaut Yaman.
Sementara Rektor I UIN RIL Prof. Dr. Hi Alamsyah, M.Ag. menyambut baik kehadiran Prof. Habib Alwi. Prof. Alamsyah mengenalkan kampus dan prestasi UIN RIL sebagai Universitas Islam Terbaik Ke-3 versi Webometric. Prof. Alamsyah juga menyampaikan bahwa Indonesia sebagai negara yang mengedepankan moderasi beragama. (rls/c1/ful)