Kamis, 28 Nov 2024
Network
Beranda
Berita Utama
Ekonomi Bisnis
Lampung Raya
Politika
Olahraga
Metropolis
Lainnya
Advertorial
Edisi Khusus
Iklan Baris
Sosok
Bursa Kerja
Arsitektur
Wisata dan Kuliner
Otomotif
Teknologi
Lifestyle
Kesehatan
Hobi
Kriminal
Pendidikan
Edisi Ramadan
Network
Beranda
Lainnya
Detail Artikel
JUARA OLIMPIADE
Reporter:
Rizky Panchanov
|
Editor:
Anggri Sastriadi
|
Kamis , 08 Feb 2024 - 22:03
-Mohamed Hassan-Pixabay-
juara olimpiade syaura assyiefa wibowo suatu hari di sebuah sekolah dasar di jakarta, “baik, sekarang boleh istirahat,” ucap bu vany kepada murid-muridnya. “baik, terima kasih, bu!” jawab murid-murid hampir bersamaan. bu vany tersenyum tipis kemudian meninggalkan kelas. “uuh, susahnya pelajaran ips tadi, uhh, capek!” keluh wendy. “alaaah baru gitu doang,” shinta menyahut. “yaa, kan kamu emang pinter ips. lah aku kan sukanya matematika,” jawab wendy. “udahlah, jangan ngeluh teruss! ips itu seru. kita bisa belajar tentang dunia,” shinta berusaha menasihati. “iya, sih, seru juga,” wendy menjawab. baca juga:manusia pilihan “makan, yuk! laper, nih,” ajak shinta. “hmm, tapi aku lupa bawa bekal, shin,” jawab wendy. “ tenang, aku bawa dua roti nih. untukmu satu. aku juga bawa susu dan teh manis. susunya buat kamu aja,” ucap shinta sambil memberikan makanan kepada wendy. “wah, beneran nih? wah, thank you, shin, my bestie,” wendy berterima kasih kepada shinta. “sama-sama, ya udah, yuk, buruan makan! jangan lupa baca doa, ya, wen!” ucap shinta. “iya, bestie,” jawab wendy sambil tersenyum. ***** bel pelajaran kedua sudah berbunyi. shinta dan wendy cepat-cepat membersihkan meja dan bersiap belajar kembali. siang ini mereka belajar matematika. ketika sedang asyik belajar, tiba-tiba kepala sekolah masuk. “assalamualaikum, selamat siang, anak-anak!” kepala sekolah memberikan salam. kepala sekolah masuk kelas bersama dengan dua anak perempuan seusia shinta dan wendy. “ayo, perkenalkan diri kalian!” bisik kepala sekolah kepada kedua anak perempuan itu. “hai, teman-teman, perkenalkan nama saya lisa. saya pindahan dari bandung. saya senang bertemu kalian,” kata lisa memperkenalkan dirinya. “hai, semuanya. assalamualaikum. namaku yuna. aku pindahan dari tangerang,” sambung yuna. “baik, kalian boleh duduk sekarang. di belakang shinta dan wendy ada bangku kosong. silakan kalian pilih mau duduk di sebelah mana!” ucap pak kepala sekolah. “terima kasih, pak!” jawab bu neli, guru matematika. “sama sama, bu! saya permisi, ya,” ucap kepala sekolah. “kita lanjutkan perkenalannya nanti, ya! lisa, yuna, duduklah!” kata bu neli. “baik, bu, terima kasih,” jawab lisa dan yuna serentak. “maaf, bu, lisa izin ke toilet, ya, bu!” kata lisa malu-malu. “oh, ya, silakan, lisa!” kata bu neli. “tapi, maaf, bu, lisa tidak tau di mana toiletnya.” “oh, baik sebentar, ya, lisa” jawab bu neli “shinta, bisa tolong ibu sebentar?” pinta bu neli. “oh, baik, bu. ada apa, bu?” tanya shinta. “tolong antarkan lisa ke toilet sebentar, nak!” jawab bu neli. “baik, bu. ayo, lisa, ikut aku,” ajak shinta. “terima kasih, ya, shinta. kamu baik sekali,” kata lisa. sejak hari itu shinta dan lisa berteman baik. begitu juga yuna dan wendy. mereka sering terlihat main berempat. ***** sore itu saat mereka pulang sekolah, shinta bertanya, “eh, lisa, kamu belum pulang?” “eh, shinta. iya nih aku mau jajan dulu, hehe,” jawab lisa. “oh, iya, rumah kamu di mana, lis?” tanya shinta kepada lisa. “rumahku di perumahan yang di belakang sekolah ini, shin,” jawab lisa. “eh, satu perumahan dengan aku dan wendy dong,” kata shinta. “oh, ya?” lisa menyahut. “ya,” jawab shinta penuh semangat. shinta pun akhirnya pulang bersama lisa dan mengantar lisa sampai ke rumahnya. ternyata rumah lisa tidak jauh dari rumah wendy. setelah mengantar lisa pulang, shinta bergegas pulang ke rumahnya. sesampai di rumah, shinta segera mencuci tangan dan berganti pakaian. hari ini dia sudah berencana bermain di taman kompleks perumahannya. setelah berpamitan kepada ibunya, shinta segera menuju taman bermain. ketika sedang asyik bermain sendiri, tiba-tiba shinta dikagetkan suara di belakangnya, “duarr! heh, shinta!” wendy mengagetkan shinta. “ya ampun, wendy!” kata shinta setengah berteriak. “ada apa, wen?” tanya shinta. “gak apa apa. kebetulan tadi aku mau ke rumahmu,” jawab wendy. “eh, ngapain emang? bawa tas segala ke rumahku?” tanya shinta terheran-heran. “kita kan ada tugas kelompok. bu vany baru saja memberitahukan melalui grup wa. kamu belum baca, ya?” jawab wendy. “iya, aku belum baca. tadi pulang sekolah, aku langsung ke sini. ya sudah, yuk kita ke rumahku!” kata shinta sambil bangkit dari duduknya. sesampai di rumah, “shin, kok kok tumben kamu mainnya sebentar?” kata mama shinta. “iya, ma. shinta baru saja diberi tahu oleh wendy kalau kami ada tugas dari bu vany. kami mau kerja kelompok, ma,” kata shinta. “oh, itu wendy? mengapa tidak disuruh masuk, shin?” tanya mama. tanpa berpikir panjang, shinta pun mempersilakan wendy masuk. shinta meminta izin kepada mamanya untuk belajar di kamar agar lebih fokus dan nyaman. “aku baru tau kita ada kerja kelompok. tumben sekali bu vany memberitahunya mendadak,” kata shinta kepada wendy. wendy hanya menunduk, “hmm, maaf aku bohong, shin. sebenarnya kita gak ada tugas kelompok, tapi kita ada latihan mandiri untuk persiapan olimpiade ips,” jawab wendy. “oalah, ya sudah, tidak apa-apa. ini kan sama saja kita tetap harus belajar bersama,” ucap shinta sambil tersenyum manis. siang itu mereka belajar dengan semangat hingga sore hari. menjelang magrib, wendy berpamitan untuk pulang. **** saat sedang belajar ips, tiba tiba bu zia guru kelas mereka datang menghampiri wendy dan shinta. “shinta, wendy, ibu mau berbicara dengan kalian berdua” ucap bu zia. “baik, bu,” jawab shinta dan wendy serentak. bu zia mengajak wendy dan shinta ke ruangannya. dia menjelaskan hal-hal yang harus dipersiapkan shinta dan wendy untuk mengikuti olimpiade, mulai dari teknis pelaksanaan hingga materi yang harus dipelajari oleh wendy dan shinta. setelah itu, wendy dan shinta dipersilakan bu zia untuk kembali ke kelas mengikuti pelajaran bu vany. bu vany adalah guru yang sangat perhatian kepada anak didiknya. sepulang sekolah, dia masih menyempatkan diri membimbing shinta dan wendy untuk mempersiapkan diri mengikuti olimpide. tanpa diduga, yuna dan lisa, sahabat baru mereka juga ternyata menjadi peserta yang akan mengikuti olimpiade untuk mewakili sekolah mereka. yuna dan lisa akan mengikuti olimpiade bahasa inggris. mereka belajar bersama mister michael. sama halnya dengan shinta dan wendy, lisa dan yuna juga dibimbing oleh mister michael untuk mempersiapkan hal-hal yang diperlukan setelah pulang sekolah. setelah mendapatkan pelajaran tambahan dari bu zia dan mister michael, shinta, wendi, yuna, dan lisa bersepakat untuk melanjutkan belajar bersama di taman kompleks perumahan. mereka sangat bersemangat karena belajar bersama. **** hari olimpiade pun tiba. “huh, aku deg-degan banget,” ucap wendy. “sama, aku juga nih,” jawab lisa. sementara itu, shinta dan yuna terlihat begitu tenang. tidak ada ekspresi gugup dan khawatir dari wajah mereka. “wen, lihat deh, dari tadi yuna dan lisa terlihat tenang sekali, ya? tidak gugup,” ucap lisa kepada wendy. “ya, benar! mengapa mereka tenang sekali, ya?” tanya wendy. “ya, mereka kan memang pintar. shinta pintar dalam pelajaran ips, yuna pintar dalam pelajaran bahasa inggris. apakah karena itu mereka tidak terlihat gugup sama sekali, ya?” bisik lisa kepada wendy. sesekali yuna dan lisa membuka buku paket yang dipinjamkan oleh bu zia. karena penasaran dengan ketenangan lisa dan yuna, wendy bertanya kepada mereka, “kok, kalian tidak gugup sih? kalian terlihat santai sekali. apa kalian tidak takut menghadapi ujian nanti?” yuna hanya tersenyum sambil menjawab pertanyaan wendy. “ya ampun, wendy, kau membuatku terkejut,” jawab yuna yang sejak tadi fokus pada bukunya. “mengapa harus takut, wen?” tanya yuna. “aku takut kalah, yun. kan kita sudah susah payah belajar. rasanya malu sekali kalau sampai kalah,” jawab wendy. “takut kalah? wen, kita harus yakin dan percaya pada kemampuan diri sendiri. lagi pula kalah dan menang dalam lomba kan hal biasa, wen. yang penting kita sudah berusaha maksimal. hasilnya kita serahkan kepada allah,” ucap shinta. “ah, ya, betul aku memang sudah belajar, tapi tetap saja ada kekhawatiran nanti aku tidak bisa menjawab pertanyaan yang diberikan. akan tetapi, sekarang aku mulai agak tenang,” jawab wendy sambil tersenyum. tidak lama kemudian, seluruh peserta olimpiade memasuki ruangan yang sudah disediakan panitia. berbekal pengetahuan masing-masing, mereka mengikuti olimpiade sesuai dengan bidangnya masing-masing. olimpiade berjalan dengan lancar. di akhir sesi, semua peserta diberi kesempatan untuk menyampaikan pertanyan seputar olimpiade yang mereka ikuti. tiba tiba ada seorang yang usianya cukup muda, sekitar sembilan tahun, bertanya kepada panitia yang tadi sudah mempersilakan bertanya. “miss, apakah olimpiade ini ada hadiahnya?” tanya anak itu. “ya, tentu, peserta terbaik akan mendapat uang tunai dan piala. akan tetapi, peserta yang belum beruntung menjadi pemenang tetap akan diberi hadiah baju dan buku,” jawab kakak panitia itu. “selain itu, pemenang 1,2,3, serta pemenang harapan 1 dan 2 akan diberi tiket untuk mengikuti olimpiade sesi dua. hadiah untuk sesi dua adalah tiket liburan ke luar negeri, thailand dan malaysia. peserta yang dapat melaju hingga ke sesi lima, pemenangnya akan mendapat singapura atau australia,” jawab kakak panitia itu. semua peserta mendengar penjelasan panitia dengan penuh semangat. mereka berharap menjadi pemenang. wendy menjadi gugup kembali. dia sangat menginginkan hadiahnya. panitia terlihat akan segera mengumumkan pemenang. wendy semakin tegang. matanya berkaca-kaca karena sangat berharap menjadi salah satu pemenang. melihat wendy yang gugup, shinta memeluknya dan berkata, “kau sudah melakukan yang terbaik, bestie!” “kami tau, kau hebat! sudah, ya, jangan menangis lagi. aku yakin sebentar lagi namamu akan dipanggil untuk naik ke panggung,” shinta berbisik kepada wendy. baru saja shinta selesai berbicara, tiba-tiba pembawa acara memanggil nama wendy kemudian nama lisa, yuna, shinta. ya, mereka adalah pemenang. wendy meraih juara harapan 1, lisa juara harapan 2, yuna juara 3, dan shinta juara 2. mereka menaiki panggung dengan perasaan bahagia. pengumuman pemenang telah usai. wendy, shinta, lisa, dan yuna pulang membawa hadiah mereka masing-masing. mereka sudah bertekad akan belajar lebih giat dan akan mengikuti olimpiade hingga sesi lima. mereka sudah membayangkan mendapat kesempatan untuk belajar di luar negeri tanpa harus meminta biaya dari mama papa mereka. shinta, wendy, yuna, dan lisa selalu bersemangat. persahabatan mereka pun semakin erat dan mereka semakin dikenal sebagai empat sahabat yang berprestasi. ***
1
2
3
4
»
Last
Tag
# cerita pendek
# cerpen
# sastra
Share
Koran Terkait
Kembali ke koran edisi Koran Radar Lampung Edisi Minggu 11 Februari 2024
Berita Terkini
Penetapan UMP dan UMK Lampung 2025 Masih Menunggu Kebijakan Pemerintah Pusat
Lampung Raya
5 jam
Profesionalisme Jurnalis dan Penegakan Hukum Jadi Bahasan PWI Pringsewu dan Kejari
Lampung Raya
5 jam
Dissos Lampung Barat Pastikan Buffer Stock Bantuan Aman Jelang Akhir Tahun
Lampung Raya
5 jam
DPRD Tanggamus Setujui Rancangan APBD Tahun Anggaran 2025
Lampung Raya
5 jam
KPU Metro: Putusan MA Bersifat Final dan Wajib Ditaati
Politika
5 jam
Berita Terpopuler
Akurasi Survei Litbang RLMG 81,25%
Berita Utama
6 jam
Iklan Baris 28 November 2024
Iklan Baris
11 jam
Siap Sukseskan Pilkada Serentak 2024, PLN Lampung Kerahkan 1.267 Personil Jaga Keandalan
Ekonomi Bisnis
15 jam
Mirza-Jihan Spektakuler
Berita Utama
6 jam
Manchester City Ditahan Imbang Feyenoord 3-3, Pertahanan The Citizen Hancur Dalam Waktu 14 Menit
Olahraga
16 jam
Berita Pilihan
Bertualang Sambil Healing ke Air Terjun Batu Putu
Wisata dan Kuliner
5 hari
Update Rangking Timnas Indonesia, Skuad Garuda Naik ke Peringkat 125 FIFA Setelah Kalahkan Arab Saudi
Olahraga
5 hari
Cegah Pegal Saat Bekerja di Kantor, Lakukan 10 Langkah Ini!
Kesehatan
6 hari
Konsumsi 8 Jenis Makanan Ini, Perut Buncit Dijamin Hilang
Kesehatan
6 hari
Ingin Tubuh Sehat? Konsumsi 10 Makanan Musuh Kolesterol Jahat Ini
Kesehatan
6 hari