Bawaslu Header

Butuh Strategi Khusus Turunkan Prevalensi Merokok yang Semakin Tinggi

ilustrasi rokok -FOTO DOK BEA CUKAI-

BACA JUGA:Belum Mau Pensiun, Lewis Hamilton Masih Ingin Membalap F1 hingga Umur 40 Tahun!

"Produk tembakau alternatif bahkan lebih efektif daripada NRT dalam membantu perokok dewasa yang ingin beralih dari kebiasaannya," tegas pakar di bidang kesehatan publik ini.

Pada November 2022 silam, Cochrane Review dalam laporannya menyebutkan penggunaan rokok elektronik selama enam bulan lebih efektif meningkatkan angka berhenti merokok yang signifikan bagi perokok dewasa daripada terapi pengganti nikotin.

Kendati memiliki potensi besar, lanjut Tikki, produk tembakau alternatif masih kerap diterpa persepsi yang keliru. Mulai dari aspek keamanan produk hingga dicap sebagai 'pintu masuk' bagi anak muda untuk merokok, penyebaran informasi yang keliru serta berita palsu.

Belum lagi adanya desakan untuk menerapkan peraturan yang tidak proporsional bagi produk tembakau alternatif.

BACA JUGA:Prediksi dan Line Up Timnas Indonesia vs Iran 9 Januari 2024

"Sejumlah negara bahkan sudah melarang penggunaan secara langsung," kata Wakil Ketua Koalisi Imunisasi Asia Pasifik (APIC) ini.

Tikki berharap, Pemerintah Indonesia menerapkan strategi komprehensif, termasuk pemanfaatan produk tembakau alternatif, untuk memitigasi epidemi merokok.

Tak hanya itu, Pemerintah Indonesia juga diharapkan terus memberikan edukasi kepada masyarakat tentang bahaya merokok dan membantu perokok dewasa berhenti dari kebiasaannya.

Tentunya dengan tetap memberikan kebebasan bagi perokok dewasa memilih pendekatan yang paling sesuai.

BACA JUGA: Cadev Indonesia Naik, Rupiah Malah Melemah

"Hal ini membutuhkan kemauan dan komitmen politik, sumber daya, dukungan dari para pemangku kepentingan dan kebijakan yang rasional untuk memberikan sarana dan prasarana yang adil dalam menjangkau berbagai metode yang ada bagi mereka yang ingin berhenti dari kebiasaan yang mematikan ini," tutupnya. (jpc/c1/abd)

Artikel ini sudah tayang di Jawapos.com dengan judul :
'Eks Direktur WHO Sebut Turunkan Prevalensi Merokok Butuh Strategi Komprehensif'

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan