Transformasi Kemenag untuk Indonesia Hebat (Refleksi HAB Ke-78 Kemenag dan Dedikasi untuk Negeri)
Prof. Hi. Wan Jamaluddin Z., M.Ag., Ph.D.--
Kesiapan itu pertama adalah actions. Transformasi digital merupakan satu-satunya cara Kemenag untuk menyelesaikan inovasi yang benar-benar efektif. Dari budaya kerja yang terus dikembangkan di internal aparatur Kemenag dibutuhkan support system yang dapat menjembatani upaya-upaya kreatif sehingga akan menghasilkan kinerja yang optimal.
Kedua, collaboration. Transformasi digital merupakan jalan lapang Kemenag untuk dapat berkolaborasi dengan stakeholders. Data-data keagamaan dan pendidikan yang tersaji dengan baik, mudah diakses, dengan kualitas yang kredibel, akan memudahkan sinergitas untuk mencapai target-target yang diinginkan. Era digital meniscayakan pentingnya kolaborasi dengan berbagai pihak.
BACA JUGA:Kerja Sama Internasional, UIN RIL Tanda Tangani LoL dengan Chulalongkorn University
Ketiga, technology. Dari segi technology equipment, Kemenag telah memiliki peralatan yang memadai untuk melakukan transformasi digital. Kesiapan teknologi bukan hal sulit karena telah tersedia berbagai media teknologi murah dan canggih yang mampu meng-cover kepentingan transformasi digital di semua lini kehidupan. Kerja-kerja transformasi digital tersebut terbukti berhasil setelah Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mendapat penghargaan detikcom Awards 2023 kategori Tokoh Transformasi Digital Pelayanan Keagamaan pada Kamis (21/9/2023).
Tidak hanya transformasi digital, Kemenag juga menjadi kementerian yang memiliki keterbukaan informasi yang sangat baik sehingga mendapat anugerah Keterbukaan Informasi Publik 2023 dari Komisi Informasi (KI) Pusat. Penghargaan tersebut menambah bobot pengakuan atas pencapaian Kemenag di mata publik. Di era kepemimpinan Gus Men, keterbukaan informasi publik telah menjadi prioritas utama sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada publik.
Di bidang penyelenggaraan jaminan produk halal, Badan Riset dan Inovasi Nasional menilai Indek Kepuasan Layanan Sertifikasi Halal juga sangat meningkat. Di bawah kepemimpinan Muhammad Aqil Irham, BPJPH Kemenag menjadi badan yang sangat luar biasa dan berhasil meningkatkan kualitas layanan sertifikasi halal, deretan penghargaan juga berhasil disabet oleh BPJPH. Program akselerasi sertifikasi halal BPJPH tahun 2023 telah melampaui target penerbitan sertifikasi halal. Sebanyak 110,91% dari target dengan jumlah 1.118.490 sertifikat halal telah diterbitkan. Bahkan, State of the Global Islamic Economy (SGIE) Report 2023 resmi dirilis oleh DinarStandard di Dubai, Uni Emirat Arab pada 26 Desember 2023 dan menempatkan Indonesia di posisi tiga besar setelah Arab Saudi dan Malaysia. Tentu hal ini menjadi sebuah capaian besar dan layak diapresiasi.
WTP, Kepuasan Haji dan Indeks Kerukunan
Capaian selanjutnya adalah opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) tujuh kali berturut-turut dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) atas laporan keuangan. Raihan opini WTP ini merupakan hasil kerja keras, kolektif, dan konsisten dari jajarannya sebagai wujud dari kesungguhan dalam mengelola keuangan negara dengan baik. Kemenag berkomitmen untuk terus mengawal penggunaan dan pengelolaan APBN untuk kemaslahatan umat.
Di bidang pelayanan haji, berdasarkan survei Badan Pusat Statistik (BPS) tentang indeks kepuasan jamaah haji juga mengalami peningkatan yang sangat signifikan. Indeks kepuasan jamaah hingga mencapai 90,45 atau sangat memuaskan.
Selain itu, Kemenag juga berhasil menaikkan indeks Kesalehan Umat Beragama dan Indeks Kerukunan Umat Beragama. Bahkan peningkatannya cukup signifikan. Puslitbang Bimas Agama dan Layanan Keagamaan Balitbang Diklat Kementerian Agama RI melaporkan, bahwa tingkat kerukunan umat beragama di Indonesia masih sangat terpelihara dengan baik.
Kemenag juga telah menjalin hubungan yang semakin harmonis dengan para tokoh dan pemuka agama, organisasi dan lembaga keagamaan, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), serta unsur masyarakat lainnya. Hubungan baik tersebut diwujudkan dalam beragam pertemuan, baik di tingkat nasional maupun daerah, pendampingan, koordinasi, dan konsultasi. Termasuk program penguatan dan sosialisasi “Moderasi Beragama” kepada seluruh ASN di lingkungan Kementerian Agama. Survei indeks ber-AKHLAK (akronim dari Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif) juga memasukkan Kementerian Agama dalam kategori Best Starter Harmoni.
Dari UIN Raden Intan untuk Indonesia Hebat
Perguruan Tinggi Keagamaan dan PTKIN juga mengalami perkembangan dan kemajuan yang luar biasa. Mulai dari alih status kelembagaan dari STAIN ke UIN. Terus meningkatnya status akreditasi, tumbuh derasnya jurnal-jurnal yang terindeks scopus dan peningkatan jumlah guru besar yang signifikan. Salah satunya adalah di Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung (UIN RIL).