Kalah dari Mali 3-0, Penyelesaian Akhir Masih Jadi PR Timnas

KALAH: Timnas Indonesia U-23 kalah 3-0 dari Mali U-23 di laga uji coba. -Foto Instagram Ivar Jenner-

Peluang Sekou Kone pada menit ke-73 nyaris berbuah gol tambahan sebelum ditepis Cahya Supriadi.

Kendati penguasaan bola meningkat jelang akhir laga, efektivitas di depan gawang tetap menjadi persoalan.

Garuda Muda beberapa kali masuk ke kotak penalti, tetapi tetap gagal memecah kebuntuan.

Petaka terjadi pada masa injury time. Kesalahan antarlini dimanfaatkan dengan baik oleh Moulaye Haidara yang memastikan kemenangan Mali menjadi 3-0.

Pelatih Indra Sjafri langsung merespons hasil tersebut dengan nada kecewa.

Meski begitu, ia menegaskan ada sejumlah aspek positif yang dapat dipetik dari pertandingan tersebut.

“Dari hasil dan gol-gol yang terjadi tentu saja kami tidak puas. Namun ada beberapa hal positif yang bisa dicatat, dan secara keseluruhan tim tidak tampil buruk,” ujar Indra usai pertandingan.

Menurut Indra, Mali berada pada level kualitas pemain yang jauh lebih tinggi, sehingga kesalahan sekecil apa pun langsung berdampak fatal bagi timnya.

Tiga gol Mali sebagian besar lahir dari situasi bola mati dan transisi permainan cepat yang belum mampu diantisipasi Indonesia.

“Ketika berhadapan dengan lawan sekelas Mali, sedikit kesalahan saja bisa langsung merugikan kita,” tambah pelatih yang membawa Indonesia juara SEA Games itu.

Kekalahan ini menjadi bahan evaluasi penting bagi Timnas Indonesia U-23 yang tengah mempersiapkan diri menghadapi SEA Games 2025 sebagai juara bertahan.

Ivar Jenner dan kawan-kawan dituntut tampil lebih konsisten, kuat dalam duel, dan efektif dalam memanfaatkan peluang.

Garuda Muda kini mengalihkan fokus ke laga uji coba kedua melawan Mali U-23 pada Selasa (18/11/).

Pertandingan tersebut menjadi kesempatan emas untuk membalas kekalahan, menunjukkan progres signifikan, serta membuktikan bahwa mereka mampu bersaing menghadapi tim dengan kualitas permainan lebih tinggi.(*)

 

Tag
Share