Mahasiswa UIN RIL Diajak Kembangkan Pariwisata lewat Konten Dakwah
STUDIUM GENERALE: Wagub Lampung dr. Jihan Nurlela, M.M. saat Studium Generale Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIK) Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung (UIN RIL), Senin (20/10).-FOTO HUMAS UIN RIL -
BANDARLAMPUNG – Mahasiswa diajak untuk aktif berperan dalam mempromosikan pariwisata daerah melalui konten dakwah yang berlandaskan nilai-nilai Islam. Hal ini diungkapkan Wakil Gubernur (Wagub)Lampung dr. Jihan Nurlela, M.M. saat Studium Generale Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIK) Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung (RIL), Senin (20/10).
Studium generale yang berlangsung di Ballroom UIN RIL ini mengusung tema Literasi Digital untuk Promosi Pariwisata Berbasis Dakwah. Selain Jihan, hadir Kepala Dinas Kominfo dan Statistik Provinsi Lampung Ganjar Jationo, S.E., M.A.P. serta sejumlah pejabat dari Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Lampung.
Jihan menekankan bahwa literasi digital bukan sekadar kemampuan mengoperasikan gawai, tapi juga mencakup kesadaran dan tanggung jawab dalam menggunakan teknologi.
Jihan menyebut bahwa dunia digital kini menjadi ruang dakwah baru yang bisa dimanfaatkan untuk menyebarkan nilai-nilai Islam di berbagai sektor kehidupan, termasuk pariwisata.
’’Melalui media sosial dan teknologi, kita bisa berdakwah sesuai syariat Islam di ruang mana pun dan di sektor apa pun. Ada nilai identitas dan budaya yang bisa kita bawa lebih jauh dari langkah kaki kita,” ujar Jihan.
Menurut Jihan, ruang digital harus dimanfaatkan untuk menyebarkan pesan positif sekaligus mengenalkan keindahan dan kearifan lokal Lampung. Ia mencontohkan bagaimana Nami Island di Korea Selatan dikenal luas berkat promosi di media sosial.
’’Lampung juga bisa seperti itu. Kita punya potensi besar dengan identitas budaya yang kuat dan nilai dakwah yang bisa dikemas secara menarik,” ungkjap Jihan.
Jihan menilai bahwa pariwisata saat ini telah bergeser dari konsep mass tourism menuju quality tourism dan halal tourism. Karena itu, tantangan ke depan adalah bagaimana menyediakan destinasi yang tidak hanya indah secara visual, tapi juga menghadirkan nilai spiritual dan edukatif. ’’Wisata berbasis dakwah menciptakan pengalaman yang ramah muslim, membawa pelajaran spiritual, dan memperkaya wawasan,” katanya.
Jihan juga menyoroti beberapa tantangan digitalisasi pariwisata di Lampung, antara lain, masih banyak destinasi alam seperti Way Kambas dan Pulau Pahawang yang belum sepenuhnya terekspos di dunia digital. Selain itu, kualitas konten promosi wisata masih perlu ditingkatkan agar mampu menampilkan narasi spiritual dan dakwah secara mendalam. Jihan menambahkan, masih ada kesenjangan keterampilan digital di kalangan pelaku pariwisata dan UMKM yang perlu segera diatasi.
Karena itu, Jihan mendorong mahasiswa untuk ikut berperan membangun narasi positif dan menciptakan konten dakwah yang inspiratif. ’’Kita perlu energi baru dari generasi muda untuk menggelorakan promosi pariwisata berbasis dakwah di tengah derasnya arus konten negatif di media sosial,” tegasnya.
Jihan juga menjelaskan empat pilar literasi digital yang penting dalam promosi dakwah, yakni digital skills atau kemampuan menguasai alat dan platform digital, digital culture untuk menanamkan nilai-nilai positif, digital ethics agar bijak dalam berbagi informasi, serta digital safety untuk menjaga keamanan di ruang digital.
Jihan menyatakan, penguatan digitalisasi halal juga menjadi langkah penting untuk membangun kepercayaan wisatawan, mulai dari ketersediaan fasilitas ibadah, makanan dan minuman halal, hingga akses destinasi yang ramah bagi wisatawan muslim.
Sementara Rektor UIN RIL Prof. Hi. Wan Jamaluddin, M.A., Ph.D. menyebut kehadiran Wakil Gubernur dr. Jihan Nurlela sebagai hadiah menjelang Hari Santri Nasional yang jatuh pada 22 Oktober. ’’Kado luar biasa ini datang lebih awal. Pada hari Senin, ketika kita mendapat kehormatan dikunjungi sosok inspiratif dari kalangan pesantren, sosok dokter yang kini menjadi pemimpin di Provinsi Lampung,” ujarnya.
Prof. Wan menegaskan bahwa promosi pariwisata halal merupakan bagian dari tanggung jawab moral dan akademik sivitas UIN RIL. Hal ini sejalan dengan mandat transformasi kampus dari IAIN menjadi UIN pada April 2017 yang mengusung visi berwawasan lingkungan.
’’Provinsi Lampung dikenal dengan tanoh lado, Sai Bumi Ruwa Jurai yang kaya akan keindahan alam dari pantai, pegunungan, hingga perkebunan. Semua ini adalah anugerah Allah SWT yang patut disyukuri dan dipromosikan dengan cara yang bernilai dakwah,” ujar Prof. Wan.
Prof. Wan juga mengapresiasi dukungan Pemerintah Provinsi Lampung melalui Dinas Pariwisata yang selama ini turut mendorong promosi wisata berbasis nilai keislaman.
Prof. Wan menegaskan bahwa UIN RIL, khususnya Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, siap berperan aktif dalam mendukung memajukan program pemerintah khususnya di bidang pariwisata untuk Lampung Maju dan Sejahtera pada masa mendatang. (rls/c1)