Mengenal Prompt AI, Fungsi hingga Cara Kerjanya
Mengenal apa itu prompt, fungsi, dan cara kerjanya. --FOTO DOK. MAKE USE OF/ISTIMEWA
JAKARTA - Penggunaan kecerdasan buatan (AI) semakin populer, terutama dengan hadirnya chatbot seperti ChatGPT, Gemini, dan Claude. Di balik jawaban cerdas yang mereka berikan, ada satu elemen penting yang menjadi kunci, prompt.
Meski tampak sederhana, prompt justru menjadi perintah utama agar chatbot AI bisa memahami apa yang diminta pengguna. Lalu, apa sebenarnya prompt yang sering digunakan di chatbot AI?
Prompt adalah instruksi atau perintah yang diberikan pengguna agar AI menghasilkan respons tertentu. Umumnya, prompt berbentuk teks, misalnya: “Buatkan ringkasan artikel” atau “jelaskan cara kerja mesin uap dalam 200 kata”. Seiring kemajuan teknologi, prompt kini juga bisa berupa suara (voice prompt) atau deskripsi visual.
Tanpa prompt, chatbot AI tidak tahu arah yang harus diambil. Karena itu, prompt kerap disebut sebagai “bahasa penghubung” antara manusia dan mesin. Semakin jelas instruksi yang diberikan, semakin relevan pula jawaban yang dihasilkan.
Bagaimana sebuah chatbot seperti ChatGPT merespons prompt? Prosesnya cukup kompleks. Pertama, pengguna memberikan input berupa teks atau instruksi. AI kemudian menganalisis bahasa, memecah struktur kalimat, dan mencocokkannya dengan data serta model yang sudah dilatih. Setelah itu, sistem menyusun jawaban sesuai konteks.
Pada tahap akhir, respons ditampilkan untuk pengguna. Di beberapa platform, pengguna bahkan bisa memberi umpan balik agar AI terus belajar memberikan jawaban yang lebih baik. Inilah yang membuat interaksi terasa semakin natural.
Prompt tidak hanya berperan sebagai perintah, tetapi juga sebagai “alat kendali” AI. Dengan prompt, pengguna bisa menghasilkan beragam output: Teks, gambar, musik, kode pemrograman, hingga video.
Misalnya: “Buatkan cerita pendek tentang robot masa depan” dan “Gambar seekor kucing duduk di meja dengan latar pegunungan”.