Disdikbud dan Dinas PMDT Lampung Tegaskan Evaluasi Kasus Keracunan Program MBG

-ILUSTRASI/EDWIN RADAR LAMPUNG-
“Untuk sementara kami masih fokus ke sekolah karena distribusi di satu titik saja banyak tantangannya. Kelompok sasaran lain seperti pondok pesantren, ibu hamil, menyusui, dan balita memang belum tersentuh,” jelasnya.
Secara geografis, seluruh 15 kabupaten/kota di Lampung telah memiliki dapur SPPG. Lampung Timur menjadi daerah dengan jumlah dapur terbanyak (63), disusul Bandar Lampung (58). Sementara Lampung Barat dan Pesisir Barat baru memiliki dua dapur aktif.
Saipul menyebut, minimnya dapur di wilayah tersebut dipengaruhi keterbatasan modal masyarakat serta kondisi geografis yang sulit dijangkau. Untuk daerah terpencil, pemerintah menyiapkan opsi dapur khusus yang dikelola langsung Badan Gizi Nasional (BGN).
Meski capaian belum maksimal, Saipul menegaskan Lampung merupakan provinsi dengan pertumbuhan dapur SPPG tercepat di Sumatera. “Ini bukan soal perlombaan. Kami ingin semua sesuai SOP agar tidak terjadi insiden seperti keracunan massal di daerah lain,” tegasnya.
Program MBG ditargetkan dapat memperbaiki asupan gizi anak-anak sekolah sekaligus mendukung tumbuh kembang generasi muda yang sehat dan cerdas. (pip/c1/abd)