Demo Sopir Truk, Harga Cabai dan Bawang di Bandar Lampung Melonjak

Pedagang cabai di Pasar Smep mengeluhkan lonjakan harga akibat pasokan tersendat.-FOTO DOK. RLMG -
Pihaknya selalu siap menyediakan produk bagi konsumen, terutama kebutuhan sembako.
“Persiapan untuk Ramadan sudah kami lakukan, semua produk tercukupi, dan harga tetap stabil,” kata Dyan. Diketahui dalam sidak itu digelar oleh beberapa OPD dengan total lima tim.
Diberitakan sebelumnya, tiga hari menjelang bulan puasa harga santan kelapa naik, para pedagang kelapa parut menyebutkan kenaikan harga dipicu langkanya buah kelapa.
Salah satunya terjadi di Pasar Pasir Gintung, Bandarlampung, Rabu (26/2).
Hal tersebut diungkapkan pedagang kelapa parut Sringati (55) yang menyebut harga santan dan kelapa saat ini sudah naik tiga kali lipat dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
"Iya (naik, red), karena kelapanya aja sekarang udah langka. Gimana nggak naik harganya," katanya.
Menurutnya, untuk saat ini harga kelapa di pasar tersebut yang sebelumnya hanya dibandrol Rp7 ribu setiap gandengnya kini harganya naik hingga Rp 22 ribu per gandengnya.
Karena langkanya kelapa, kata Sri sudah barang tentu hal ini sangatlah berpengaruh dengan harga santan atau sari dari buah kelapa yang sudah diparut lalu diperas.
Sringati mengatakan, harga santan saat ini mencapai Rp40 ribu hingga Rp 45 ribu per kilogram dari sebelumnya yang hanya Rp30 ribu per kilogram.
’’Ya terpaksa naik karena memang pasokan kelapanya sedikit," ungkapnya. (mel/c1/abd)