Demo Sopir Truk, Harga Cabai dan Bawang di Bandar Lampung Melonjak

Pedagang cabai di Pasar Smep mengeluhkan lonjakan harga akibat pasokan tersendat.-FOTO DOK. RLMG -

BANDARLAMPUNG – Aksi demonstrasi sopir truk di sejumlah wilayah Pulau Jawa mulai berdampak pada lonjakan harga kebutuhan pokok di Bandarlampung. Dua komoditas yang paling terdampak adalah cabai dan bawang merah, mengingat pasokan utamanya berasal dari sentra produksi di Jawa.

Hasan, pedagang di Pasar Smep, Bandarlampung, menyebut keterbatasan pasokan akibat aksi mogok sopir truk membuat harga cabai merah keriting melonjak.

’’Iya betul, naik lagi. Kata agen gara-gara stoknya sedikit, enggak ada kiriman masuk. Sopir truk pada demo di Jawa," ungkap Hasan, Jumat (20/6).

BACA JUGA:Kelurahan Kedamaian Ikuti Lomba Inovasi Tingkat Kelurahan, Bandar Lampung Siap Bersaing

Ia menjelaskan, harga cabai merah keriting yang sebelumnya Rp 40.000 per kilogram kini melonjak menjadi Rp 60.000 per kilogram, atau naik Rp 20.000 hanya dalam waktu satu pekan.

Hal senada disampaikan Tina, pedagang lainnya. Menurutnya, selain cabai, harga bawang merah juga mengalami kenaikan.

"Kata agen pasokannya sedikit, pagi ini belum ada kiriman dari Jawa. Jadi harganya ikut naik," katanya.

Harga bawang merah kini tembus Rp 50.000 per kilogram, naik sekitar Rp 8.000 dari harga sebelumnya. Sebagian besar pasokan bawang merah yang masuk ke Bandar Lampung berasal dari Brebes dan Nganjuk, dua sentra produksi utama di Jawa.

Diketahui, aksi mogok sopir truk yang dimulai sejak Kamis (19/6) dipicu oleh penerapan kebijakan Over Dimension and Over Load (ODOL). Para sopir menilai aturan tersebut memberatkan mereka, sementara pemilik usaha angkutan dan pemilik barang dinilai lepas tanggung jawab.

Aksi mogok ini menghambat distribusi logistik dari Jawa ke berbagai wilayah, termasuk Provinsi Lampung, yang berdampak pada kelangkaan dan lonjakan harga sejumlah kebutuhan pokok.

Para pedagang berharap pemerintah segera mengambil langkah untuk menyelesaikan persoalan ini agar stabilitas harga kebutuhan pokok dapat kembali normal. 

Sebelumnya, Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional yang dikelola Bank Indonesia melaporkan bahwa harga sejumlah komoditas pangan secara umum masih tinggi setelah Lebaran 2025.

Harga cabai rawit merah tercatat mencapai Rp 91.950 per kilogram. Sementara itu, harga cabai merah besar berada di angka Rp 51.750 per kilogram, cabai merah keriting Rp 53.200 per kilogram, dan cabai rawit hijau Rp 43.600 per kilogram.

Telur ayam ras dihargai Rp 29.450 per kilogram, bawang merah Rp 50.150 per kilogram, dan bawang putih Rp 46.150 per kilogram.

Tag
Share