Gubernur Dorong Bank Masuk Desa
Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal saat menerima pimpinan Bank Syariah Indonesia (BSI) area Lampung, Kamis (19/6).-FOTO ADPIM LAMPUNG -
// 70 Persen Uang Beredar dari Desa
BANDARLAMPUNG – Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal kembali menegaskan komitmennya dalam memperkuat struktur ekonomi desa sebagai kunci utama peningkatan produk domestik regional bruto (PDRB) Provinsi Lampung.
Menurutnya, 70 persen peredaran uang di Lampung berasal dari desa, dan hal ini harus menjadi perhatian serius seluruh pemangku kepentingan, termasuk sektor perbankan.
’’Saya fokus bagaimana uang yang berasal dari desa bisa tetap berputar di desa. Kalaupun harus keluar, manfaatnya harus kembali untuk masyarakat desa,” tegas Gubernur Mirza saat menerima audiensi pimpinan Bank Syariah Indonesia (BSI) area Lampung di ruang kerjanya, Kamis (19/6).
Mirza mengungkapkan sebagian besar uang yang berputar di desa bersumber dari sektor pertanian dan perkebunan. Komoditas unggulan seperti padi, jagung, singkong, kopi, dan kelapa sawit menjadi tulang punggung perekonomian Lampung dan menyumbang signifikan terhadap struktur PDRB daerah.
“Pertumbuhan ekonomi Lampung tahun lalu tertinggi se-Sumatera. Ini tidak lepas dari peran desa sebagai pusat produksi pangan dan hasil perkebunan,” katanya.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung mencatat, PDRB Lampung tahun 2024 atas dasar harga berlaku mencapai Rp522,97 triliun, tumbuh 5,41 persen secara tahunan (year on year).
BACA JUGA: Industri Budaya dan Kreatif Sumbang PDB USD80 M
Sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan menjadi penyumbang terbesar dengan kontribusi 30,74 persen terhadap total PDRB.
Dengan potensi sebesar itu, Gubernur Mirza mendorong perbankan agar tidak hanya fokus di kota-kota besar, melainkan turut membangun jaringan layanan keuangan hingga ke pelosok desa. Hal ini penting untuk memperkuat akses pembiayaan masyarakat desa, memperlancar transaksi keuangan, hingga menggerakkan koperasi dan UMKM lokal.
“Silakan lihat desa-desa yang pertumbuhan ekonominya bagus, petakan, dan integrasikan dengan koperasi merah putih. Dengan begitu, kita bisa tahu desa mana yang menjadi fokus penguatan ekonomi ke depan,” ujar Mirza.
Ia menambahkan, kehadiran sektor perbankan di desa akan menjadi mitra strategis dalam mendorong pemerataan pembangunan, memperluas inklusi keuangan, serta membantu petani dan pelaku usaha kecil dalam mengakses pembiayaan yang lebih solutif.
BACA JUGA: Pemerintah Genjot Ekspor di Tengah Surplus
Menanggapi hal itu, Area Manager Bank Syariah Indonesia (BSI) Lampung Khoerul Wajid menyampaikan apresiasi dan dukungan terhadap langkah Gubernur Lampung.