Saat Bupati Pringsewu dan Isbedy Beradu Puisi

FOTO BERSAMA: Bupati Pringsewu dan para tamu yang hadiri foto bersama usai pembacaan puisi pada Malam Pembacaan Puisi Kebangsaan. -FOTO IST-

PRINGSEWU - Bupati Pringsewu Riyanto Pamungkas beradu puisi dengan penyair Lampung, Isbedy Stiawan ZS. 

Ya, keduanya duel puisi pada Malam Pembacaan Puisi Kebangsaan, dalam rangka memperingati Hari Lahir Pancasila di Pendopo Graha Pamungkas, Pringkumpul, Pringsewu, Rabu (11/6).

Selain kedua tokoh tersebut, Wakil Bupati Pringsewu Umi Laila, Wakil Ketua Komisi I DPRD Provinsi Lampung Ade Utami Ibnu, Mantan Bupati Pringsewu dua periode K.H. Sujadi Saddat dan mantan Ketua P3KP Wanawir beserta sejumlah tokoh lainnya juga didapuk untuk membacakan puisi.

Pada kesempatan itu bupati membacakan puisi berjudul Aku. Sedangkan Isbedy salah satunya membacakan puisi berjudul Rawa Subur.

Malam Pembacaan Puisi Kebangsaan juga dihadiri Ketua DPRD Kabupaten Pringsewu Suherman, Kapolres Pringsewu AKBP M. Yunus Saputra, Dandim 0424 Letkol Inf. Vicky Heru Harsanto, Kajari, Ketua TP-PKK Ny. Rahayu Sri Astutik Riyanto Pamungkas, Pj Sekda Pringsewu M. Andi Purwanto beserta jajaran pemerintah daerah, akademisi, tokoh agama, tokoh pendidikan, para seniman beserta sejumlah elemen masyarakat Pringsewu. 

Terlihat Bupati Riyanto juga mampu menampilkan gayanya, sehingga puisi yang dibacakan juga mampu dinikmati oleh mereka yang hadir.

Untuk Isbedy tak perlu diragukan lagi. Penyair ini mampu mengemas puisinya lebih hidup dan atraktif. Ditambah lagi penampilan puisi dari sejumlah siswa semakin menambah semarak suasana. 

Isbedi Stiawan ZS tak dapat menutupi rasa bangganya atas gelaran yang diinisiasi oleh Bupati Pringsewu Riyanto Pamungkas.

Menurut Isbedy, merupakan sebuah anugerah ada seorang pemimpin yang memiliki empati dan simpati terhadap sastrawan. Ia berpendapat negara sebetulnya berhutang kepada sastrawan.

“Salah satu tokoh pahlawan bangsa yakni M. Yamin, yang membuat konsep Sumpah Pemuda, yang sejatinya adalah sebuah karya sastra futuristik, dimana pada tahun 1928 belum ada negara Indonesia, tetapi sudah berani mencetuskan nama Indonesia dalam naskah Sumpah Pemuda,” ungkapnya.

Sedangkan Bupati Pringsewu Riyanto Pamungkas melalui kegiatan Pembacaan Puisi Kebangsaan ini bisa membangkitkan lagi semangat anak-anak muda di Pringsewu, untuk bisa lebih mencintai sastra dan prosa puisi.

“Mudah-mudahan acara ini bisa kita selenggarakan secara kontinyu walaupun dalam konteks yang sederhana seperti ini,” pesannya.

Riyanto mengaku prihatin terhadap anak-anak muda saat ini yang dinilai minim literasi, serta minim sekali mengungkapkan pendapat lewat tulisan, bahkan lewat prosa atau puisi. Namun mereka menyampaikan pendapat melalui media sosial yang terkadang kurang bisa dipertanggungjawabkan. 

Sementara Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Lampung, Senen Mustakim mewakili Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Bupati Pringsewu dan seluruh jajaran Pemkab Pringsewu yang telah menggagas acara tersebut, yang disebutkan luar bisa. Ia berharap acara ini bisa diadakan secara kontinyu.

Tag
Share