Cadangan Devisa Indonesia Stabil

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo.--FOTO ISTIMEWA
JAKARTA - Posisi cadangan devisa Indonesia pada Mei stabil pada angka USD152,5 miliar, tidak berubah dari sebelumnya USD152,5 miliar pada April. Cadangan devisa dipengaruhi oleh penerimaan pajak dan jasa serta penerimaan devisa migas.
Melansir situs Bank Indonesia (BI), Rabu (11/6), cadangan devisa ini cukup untuk memenuhi pembayaran utang luar negeri pemerintah, dan kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah sebagai respons BI dalam menghadapi ketidakpastian pasar keuangan global yang tetap tinggi.
"Posisi cadangan devisa pada akhir Mei 2025 setara dengan pembiayaan 6,4 bulan impor atau 6,2 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor," tulis Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso.
"BI menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan," tambahnya.
Menurutnya, BI memandang posisi cadangan devisa memadai untuk mendukung ketahanan sektor eksternal sejalan dengan prospek ekspor yang tetap terjaga.
"Neraca transaksi modal dan finansial diprakirakan tetap mencatatkan surplus, serta persepsi positif investor terhadap prospek perekonomian domestik dan imbal hasil investasi yang menarik," jelasnya.
Dia melanjutkan, BI akan terus meningkatkan sinergi dengan pemerintah dalam memperkuat ketahanan eksternal, guna menjaga stabilitas perekonomian untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. (beritasatu.com/c1)