Surplus Neraca Perdagangan Indonesia Menyusut

Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso. --FOTO BERITASATU.COM
Hal ini terungkap saat pertemuan dengan para Menteri Perdagangan ASEAN dalam Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN di Kuala Lumpur.
"Kami berdiskusi dengan para Mendag ASEAN dan menyadari dampaknya sangat besar. Banyak eksportir cenderung menunggu," ujarnya.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus sebesar 160 juta dolar AS pada April 2025. Angka ini jauh menurun dibandingkan surplus pada Maret 2025 yang mencapai 4,33 miliar dolar AS.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini, menyatakan surplus April 2025 ditopang oleh surplus komoditas non-migas sebesar 1,51 miliar dolar AS. Komoditas utama penyumbang surplus adalah bahan bakar mineral, lemak dan minyak hewani, serta besi dan baja.
Sementara itu, neraca perdagangan migas mengalami defisit sebesar 1,35 miliar dolar AS, terutama akibat hasil minyak dan minyak mentah.
“Neraca perdagangan barang mencatat surplus sebesar 0,16 miliar dolar AS, dan Indonesia telah mencatatkan surplus neraca perdagangan selama 60 bulan berturut-turut sejak Mei 2020,” jelas Pudji dalam konferensi pers hibrida di Kantor BPS, Jakarta, Senin (2/6). (beritasatu.com)