Sarasehan Nasional BPIP: Perkuat Pancasila Hadapi Tantangan Geopolitik Global

Ketua MPR RI Ahmad Muzani dan Kepala BPIP Prof. Yudian Wahyudi membuka Sarasehan Nasional bertema penguatan ideologi Pancasila dalam menghadapi tantangan geopolitik dunia.-FOTO IST -
JAKARTA - Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) berkolaborasi dengan MPR RI dan Center for Geopolitics and Geostrategy Studies Indonesia (CGSI) menyelenggarakan Sarasehan Nasional bertema “Memperkokoh Ideologi Pancasila Menghadapi Tantangan Perubahan Geopolitik Global Menuju Indonesia Raya.”
Acara strategis ini dihadiri oleh pejabat tinggi negara, menteri kabinet, kepala lembaga, Panglima TNI, Kapolri, kepala staf angkatan, gubernur, bupati/wali kota, tokoh nasional, dan akademisi.
Forum ini menjadi ruang lintas sektor dalam merespons disrupsi geopolitik global secara kolektif dengan landasan nilai kebangsaan.
Ketua MPR RI, Dr. H. Ahmad Muzani, secara resmi membuka acara dan menyampaikan arahan strategis.
Ia menegaskan bahwa posisi Indonesia dalam konstelasi global harus diperkuat melalui implementasi Empat Pilar Kebangsaan.
“Etika publik harus tumbuh dari nilai-nilai Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika. Empat Pilar ini adalah penuntun bagi pejabat publik agar tetap dalam rel konstitusional dan berkeadilan,” ujarnya.
Kepala BPIP, Prof. Drs. K.H. Yudian Wahyudi, M.A., Ph.D., dalam laporannya menyampaikan peran strategis BPIP dalam membumikan Pancasila ke dalam seluruh kebijakan pembangunan nasional, termasuk dalam kerangka Asta Cita.
“Pancasila bukan warisan statis, melainkan etika pembangunan dan arah kebijakan nasional yang hidup dan berkembang,” tegasnya.
Sarasehan ini juga menghadirkan diskusi panel dengan topik-topik seperti geopolitik, pertahanan, keamanan, serta tantangan ekonomi global. Sejumlah menteri menjadi narasumber, termasuk Menko Polhukam Prof. Budi Gunawan, Menlu Sugiono, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
Dari kegiatan ini, dihasilkan beberapa rekomendasi strategis, antara lain pentingnya memperkuat ketahanan ideologis, membangun sinergi antara diplomasi dan pertahanan, serta mendorong kebijakan ekonomi yang tangguh menghadapi tekanan global.
Kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah, akademisi, dan masyarakat sipil juga dipandang sebagai kunci dalam memperkuat posisi Indonesia di kancah internasional.
Sarasehan ini menjadi momentum kolektif untuk menegaskan kembali identitas ideologis bangsa. Menjelang peringatan Hari Lahir Pancasila pada 1 Juni 2025, nilai-nilai Pancasila diteguhkan kembali sebagai pandangan hidup dan kekuatan pemersatu dalam menghadapi dinamika geopolitik menuju Indonesia yang berdaulat, adil, dan sejahtera.
Wakil Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Dr. Rima Agristina, S.H., S.E., M.M., hadir sebagai narasumber dalam acara “Sosialisasi Pembentukan dan Penguatan Karakter Keluarga” yang diselenggarakan oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Balikpapan pada Kamis (22/5).
Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat internalisasi nilai-nilai Pancasila dalam lingkungan keluarga sebagai fondasi ketahanan bangsa di tengah tantangan global.