BI Turunkan Suku Bunga Acuan Jadi 5,50 Persen

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo (tiga dari kanan) bersama jajaran Deputi Gubernur BI di gedung Thamrin, Rabu (19/3).--FOTO AGAS PUTRA HARTANTO/JAWA POS

JAKARTA - Bank Indonesia (BI) secara resmi memutuskan untuk menurunkan BI 7-day reverse repo rate (BI7DRR) atau suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) menjadi sebesar 5,50 persen dari sebelumnya 5,75 persen.

Pengumuman ini disampaikan Gubernur BI Perry Warjiyo usai menggelar Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada Selasa–Rabu (20–21/5).

 

Perry Warjiyo membeberkan penurunan suku bunga acuan didukung oleh sejumlah sentimen baik dari dalam dan luar negeri. Salah satunya, indikator positif dari kesepatakan antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok.

 

"Terjadi kesepakatan sebetulnya antara Amerika Serikat dan Tiongkok untuk menurunkan tarif impor selama 90 hari. Tentu saja ini adalah indikator yang positif. Adapun sebelumnya terjadi perang dagang saling meningkatkan tarifnya. ," kata Perry dalam konferensi pers secara daring, Rabu (21/5).

 

Sementara itu saat ini, lanjut Perry, kedua negara mulai melakukan perundingan dan juga terlihat ada kesepakatan untuk penurunan tarif. "Jadi intinya itu ada perkembangan yang positif selama sebulan terakhir setelah RDG bulan lalu," lanjutnya.

 

Tak hanya itu. Penurunan suku bunga acuan juga dipengaruhi oleh tekanan-tekanan terhadap nilai tukar karena mata uang dolar yang mereda termasuk di Indonesia.

 

Kendati demikian, Perry menyebut bahwa kondisi global masih tidak pasti. Pasalnya, kesepakatan antara Amerika dan Tiongkok bersifat sementara 90 hari sehingga masih tetap harus waspada.

 

Selain itu, penurunan suku bunga acuan dipengaruhi oleh sentimen dalam negeri yang mana inflasi Indonesia tercatat rendah. Bahkan, kata Perry, pada akhir tahun ini diperkirakan inflasi hanya sekitar 2,6 persen.

Tag
Share