Inggris Cari Alternatif Bahan Baku Industri Baja

Produksi besi baja--FOTO ISTIMEWA

Hubungan dengan Tiongkok Memanas

 

JAKARTA – Pemerintah Inggris sepertinya kebingungan untuk menjalankan industri bajanya. Pasalnya, hubungan dengan pemasok bahan bakunya, Tiongkok, sedang memanas. Mereka pun mencari sumber alternatif.

 

Rezim Perdana Menteri Birtania Raya Keir Starmer terus mencari solusi pekan lalu untuk menyelamatkan pabrik virgin steel Scunthorpe, Lincolnshire Utara. Pemerintah harus secara pribadi membeli batu bara coking dan bijih besi agar dua lini produksi baja terakhir mereka tak mati. Petugas pemerintah pun turun langsung ke situs pabrik untuk memastikan keadaan di lapangan aman.

 

"Mereka ada di sana untuk memastikan kita melakukan semua upaya untuk mengamankan bahan baku agar perapian tetap berjalan," ujar James Murray, salah satu pejabat di Kementerian Keuangan Inggris, menurut Agence France Presse, dikutip Rabu (16/4).

 

Konsistensi merupakan salah satu faktor terpenting pabrik baja. Sekali perapian mati, maka waktu yang dibutuhkan untuk kembali menjalankan fasilitas produksi bisa mencapai berbulan-bulan. Tentu saja ongkos yang dibutuhkan juga besar.

 

Yang menjadi masalah, bahan baku di pabrik tersebut makin menipis. Jingye Steel, raksasa industri baja asal Tiongkok, sebenarnya ingin menutup pabrik tersebut setelah mengakuisisi pabrik tersebut dari Tata Steel pada 2020.

 

Mereka mengatakan bahwa pabrik tersebut merugi 700 ribu poundsterling per hari sehingga harus ditutup. "Jika kami tidak bertindak, maka perapian akan mati. Dan produksi baja di Inggris bakal terhenti," ujar Menteri Perdagangan Jonathan Reynolds.

 

Tag
Share