Optimistis Ekonomi Digital Indonesia Tembus USD1 T pada 2030

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.--FOTO ISTIMEWA

JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan, ekonomi digital Indonesia diproyeksikan akan meningkat hingga hampir USD1 triliun pada 2030. Dengan adanya aturan progresif dalam kerangka Digital Economy Framework Agreement (DEFA), nilai kontribusi ekonomi digital ASEAN diperkirakan dapat meningkat dua kali lipat mencapai hingga USD2 triliun.

 

Pernyataan itu disampaikan Airlangga dalam Plenary Session of Russia-Indonesia Business Forum bertajuk 'Russia-Indonesia Strategy of Partnership' di Jakarta, Senin (14/4).

 

Airlangga juga menekankan terdapat peluang kerja sama dengan Rusia, yakni kerja sama investasi di sektor teknologi siber, pariwisata, kesehatan, pendidikan terutama untuk mengirim lebih banyak mahasiswa belajar di Rusia.

 

’’Saya berharap pertemuan kali ini akan menghasilkan pemahaman dan kesepakatan business-to-business yang lebih mendalam, menambah kesempatan akses pasar, dan prospek investasi baru antara Indonesia dan Rusia," kata Airlangga.

 

Selain itu, salah satu strategi utama Pemerintah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi adalah melalui hilirisasi industri, khususnya di sektor-sektor unggulan seperti nikel, tembaga, bauksit, kelapa sawit, dan petrokimia.

 

Kebijakan hilirisasi ini diharapkan mampu memberikan nilai tambah dalam negeri yang lebih besar, meningkatkan daya saing global, serta mengurangi ketergantungan pada ekspor bahan mentah.

 

Selain penguatan sektor riil, pemerintah Indonesia juga menempatkan transformasi digital sebagai pendorong utama pertumbuhan ekonomi masa depan.

 

Tag
Share