Waspada! Tiga Bulan Terakhir 86 Warga Tanggamus Terjangkit DBD

Ilustrasi DBD-Ist/jpnn.com-

KOTAAGUNG - Pada musim penghujan 2025 ini, warga Kabupaten Tanggamus nampaknya harus waspada penyakit DBD, dengan terus menjaga kebersihan lingkungan rumah dari genangan air.

Pasalnya terhitung Januari hingga April 2025 ini kasus serangan demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten tersebut tergolong tinggi, tercatat sebanyak 86 kasus. 

Kasus DBD ini menyebar di berbagai kecamatan. Dari jumlah itu, terbanyak di wilayah kerja Puskesmas Air Naningan dengan 10 kasus DBD. 

Selanjutnya di wilayah kerja Puskesmas Gisting 8 kasus dan di wilayah kerja Puskesmas Negarabatin juga 8 kasus. 

Menurut Koordinator Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Johan mewakili Kabid P2P Dinas Kesehatan Tanggamus Bambang Sutejo, selain di tiga kecamatan itu kasus DBD juga terjadi di kecamatan lainnya. 

Seperti di wilayah kerja Puskesmas Talang Padang dan Puskesmas Bulok Sukamara masing -masing 7 kasus. Selanjutnya Puskesmas Margoyoso 6 kasus, puskesmas Kedaloman 5 kasus.

"Puskesmas Gunung Sari, Puskesmas Pasar Simpang, Puskesmas Pulau Panggung dan Puskesmas Sanggi masing-masing 4 kasus," terang Johan. 

Lalu Puskesmas Rantau Tijang, Puskesmas Sudimoro dan Puskesmas Wonosobo masing -masing 3 kasus.  Puskesmas Siring betik, puskesmas ngarip dan Puskesmas Sumberejo masing -masing 2 kasus DBD.

    Puskesmas Antar Berak, puskesmas Putih Doh, puskesmas kota agung dan puskesmas sukaraja masing- masing 1 kasus. 

    Sedangkan wilayah kerja puskesmas yang nihil atau tidak ada kasus DBD ada lima daerah . Yakni, puskesmas Martanda, Puskesmas Kelumbayan barat, Puskesmas kelumbayan, Puskesmas Sumanda dan Puskesmas Way Nipah.

   Penyebab penularan kasus DBD, kata Johan, dikarenakan meningkatnya populasi nyamuk aedes aegypti di lingkungan masyarakat diakibatkan oleh masih banyaknya tempat perindukan nyamuk aedes aegypti yang potensial seiring datangnya musim penghujan. 

   Terkait hal ini, kata Johan, Dinas Kesehatan Tanggamus melakukan upaya dalam rangka mencegah peningkatan kasus penyakit pada saat datangnya musim penghujan, terutama penyakit DBD. 

     Yakni dengan menginstruksikan kepada puskesmas melalui kepala puskesmas dan pengelola program pada saat rapat koordinasi serta membuat surat edaran. Surat edaran untuk meningkatkan kegiatan pemberantasan sarang nyamuk dengan 3M Plus (menguras, menutup dan mendaur ulang barang barang bekas yang dapat menampung air pada saat hujan yang potensi menjadi tempat perindukan nyamuk aedes aegypti sebagai vektor penular demam berdarah).

   Selanjutnya, kata Johan, puskesmas dapat berkoordinasi dengan camat dan aparat pekon dalam kegiatan PSN agar kegiatan tersebut dapat berjalan secara rutin dan berkesinambungan atau terus-menerus.(*)

Tag
Share