Senin, 05 Mei 2025
Network
Beranda
Berita Utama
Ekonomi Bisnis
Lampung Raya
Politika
Olahraga
Metropolis
Lainnya
Advertorial
Edisi Khusus
Iklan Baris
Sosok
Bursa Kerja
Arsitektur
Wisata dan Kuliner
Otomotif
Teknologi
Lifestyle
Kesehatan
Hobi
Kriminal
Pendidikan
Edisi Ramadan
Network
Beranda
Edisi Ramadan
Detail Artikel
Membangun Spiritual Meraih Ampunan
Reporter:
Anggi Rhaisa
|
Editor:
Syaiful Mahrum
|
Minggu , 23 Mar 2025 - 17:01
--FOTO ISTIMEWA
membangun spiritual meraih ampunan oleh: holifurrahman, s.sos.i., s.pd., m.pd., cdai. guru al-wildan islamic school 14 bumi mutiara, bogor; penerjemah; dan founder sharia community ramadan menjadi bulan yang selalu dirindukan. sejak memasuki bulan rajab, umat islam mengikuti sunah rasulullah saw dengan memperbanyak doa: ’’ya allah, berkahilah kami di bulan rajab dan bulan syakban, serta pertemukanlah kami dengan bulan ramadan”. dalam doa itu tersirat keinginan yang kuat untuk berjumpa dengan bulan suci ini. bagaimana tidak, rasulullah saw pernah bersabda: ’’barangsiapa yang berpuasa di bulan ramadan dengan dilandasi keimanan dan mengharap rida allah swt, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni”. (h.r. al-bukhari dan muslim) adakah yang lebih berharga bagi manusia melebihi ampunan dosa? bukankah hanya orang-orang yang diampuni dosanya yang kelak akan menempati surga allah swt? allah swt berfirman: “bersegeralah menuju ampunan dari tuhanmu dan surga (yang) luasnya (seperti) langit dan bumi, yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa.” (qs. ali imran: 133) menurut syekh wahbah al-zuhayli (tafsir al-munir, jilid 2: 416), bersegera menuju ampunan allah lebih dahulu disebutkan sebelum bersegera menuju surga. itu artinya, membersihkan diri dari perbuatan tercela (takhalli) harus lebih didahulukan dari menghiasi diri dengan perbuatan terpuji (tahalli). sebab, seseorang yang belum menyucikan diri dari dosa tidak berhak untuk masuk surga. lebih lanjut imam al-qusyairi menjelaskan bagaimana ampunan allah swt dapat diraih. di dalam kitab lathâ’if al-isyarat (jilid 1: 171) ia berkata: “para ahli ibadah bersegera menuju ampunan allah dengan menjalankan ketaatan pada-nya, para ahli ma’rifah bersegera dengan hasratnya dalam mendekatkan diri kepada-nya, dan para ahli maksiat bersegera dengan menyesali berbagai perbuatan buruk yang pernah dilakukan.” kini kita mengerti mengapa rasulullah saw jelang ramadan sering memanjatkan doa tersebut di atas. mengapa pula para sahabat, tabiin, dan kaum al-salaf al-shalih ikut berdoa seperti ini. bahkan, kebanyakan kaum mualimin hari ini juga tidak ketinggalan. begitu memasuki bulan rajab dan syakban, meraka ramai-ramai memanjatkan doa yang dicontohkan rasulullah saw itu. mereka ingin berjumpa ramadan, karena tak ingin kehilangan momentum untuk mendapatkan ampunan allah swt. persoalannya, dengan mendapatkan kesempatan bertemu bulan ramadan tidak serta-merta pula mendapatkan ampunan allah swt. itulah mengapa rasulullah saw begitu memasuki bulan ramadan, beliau melakukan “modifikasi diri”. dalam arti kata, melakukan perubahan pada aktivitas diri selama bulan ramadan yang jauh lebih baik dan lebih intens dibandingkan hari-hari sebelumnya. hal itu juga dilakukan oleh para sahabat, tabiin, dan kaum al-salaf al-shalih. seperti apa modifikasi yang dilakukan? sebagai contoh, begitu memasuki bulan ramadan, rasulullah saw dan para sahabat meningkatkan ketakwaan serta menahan diri dari syahwat maupun perbuatan yang dapat merusak kesempurnaan pahala puasa. jadi selain menahan lapar dan dahaga, mulut juga menahan dari yang dilarang. seperti menggunjing, berkata kasar, menyakiti hati orang lain, dan sebagainya. tangan menahan diri dari mengambil yang bukan haknya. mata menahan diri dari melihat yang tidak diperbolehkan syariat, begitu seterusnya. selain itu, mereka juga mengetuk pintu-pintu kebaikan. aisyah menggambarkan bagaimana rasulullah saw meningkatkan kebaikan di bulan ramadan. di dalam hadis yang diriwayatkan oleh al-tirmidzi dari ibnu abbas ra, ia berkata: “rasulullah saw adalah orang yang dermawan dan lebih dermawan lagi di bulan ramadan.” tidak hanya itu. selama bulan ramadan, rasulullah saw menghidupkan siang dan malam dengan memperbanyak ibadah, seperti salat tarawih, qiyam al-layl, tadarus, tadabbur alquran, itikaf, dan sebagainya. jelang berakhirnya bulan ramadan, terutama di sepuluh hari terakhir, rasulullah saw mulai mengencangkan ikat pinggangnya. hal itu menunjukkan bahwa beliau lebih serius lagi menjalani ramadan. bahkan di sepuluh hari terakhir tersebut, beliau juga membangunkan keluarganya untuk memperbanyak salat dan berzikir. mayoritas waktunya beliau habiskan dengan beritikaf di masjid. itu dilakukan rasulullah saw selain karena keutamaan yang ada di sepuluh terakhir bulan ramadan, mereka juga menyadari bahwa bulan suci ini akan segera berlalu. dengan semua yang dilakukan rasulullah saw di bulan ramadan, wajar apabila beliau meraih ampunan allah swt. beliau benar-benar memanfaatkan bulan ramadan sebagai momentum membangun spiritual. allah swt melihat kesungguhannya. maka, dia tak ragu untuk memberikan ampunan-nya. apa yang dicontohkan rasulullah saw tersebut diikuti oleh para sahabat, tabiin, dan al-salaf al-shalih. sebagai salah satu contoh, sebut saja sahabat abdullah ibn umar. abdullah ibn umar adalah putra dari khalifah kedua. yaitu umar ibn al-khattab ra. abdullah ibn umar dikenal sebagai sahabat yang bertakwa dan berdedikasi membangun dimensi spiritual, terutama di bulan ramadan. di salah satu ramadan, abdullah ibn umar sampai cuti dari kegiatan dan aktivitas sehari-hari. kemudian memperbanyak ibadah dan refleksi spiritual. baginya, ramadan adalan waktu paling baik untuk membangun hubungan dengan allah dan bertakarub kepada-nya. abdullah ibn umar memulai harinya dengan salat subuh, kemudian dilanjutkan dengan tilawah alquran dan zikir. kecintaan abdullah ibn umar kepada alquran terlihat semakin kuat di bulan ramadan. ia menghidupkan malam-malamnya dengan tilawah, memahami setiap kata, merenungkan makna setiap ayat, dan berusaha mengamalkannya dalam kehidupan nyata. tidak hanya ibadah ritual. abdullah ibn umar juga memperbanyak ibadah sosial di bulan ramadan. kepeduliannya terhadap sesama ditingkatkan dengan membantu orang-orang yang membutuhkan, memberi makan fakir miskin, dan menyantuni anak yatim. abdullah ibn umar memiliki kegemaran memberi makan orang-orang yang berpuasa. dalam sebuah riwayat disebutkan, ia tidak akan pernah berbuka sendirian. begitu sajian ifthar terhidang, ia akan mengundang fakir miskin, musafir, atau siapa saja yang membutuhkan. baginya, makanan itu akan lebih berkah jika disantap bersama. apalagi diiringi doa orang-orang yang ikut makan bersamanya. bahkan, abdullah ibn umar pernah memberikan seluruh hidangan berbukanya kepada seorang pengemis yang mengetuk pintu rumahnya. ia sendiri kemudian berpuasa hingga malam. abdullah ibn umar juga memperbaiki diri dan menata hatinya di bulan ramadan. selain menahan lapar dan haus, abdullah ibn umar juga mengasah kesabaran dalam menghadapi setiap ujian. kesabaran yang tidak hanya diucapkan secara lisan, tetapi diejawantahkan dalam perbuatan. setelah melalui ramadan, abdullah ibn umar memiliki kekayaan spiritual yang jauh lebih baik dari sebelumnya. inilah kekayaan yang hakiki, yang lebih berharga dari apapun di dunia ini. kekayaan spiritual semacam inilah yang mengundang datangnya ampunan allah swt. menilik dua kisah rasulullah saw dan abdullah ibn umar di atas, dapat disimpulkan bahwa ramadan itu bukan sekadar rutinitas ibadah. tapi, juga soal menumbuhkan kecintaan yang tulus kepada allah, alquran, dan sesama manusia. ramadan dijadikan madrasah ruhani untuk mendidik hati, mengendalikan nafsu, dan memperbanyak amal saleh. nah, bagaimana dengan kita? apakah di bulan ramadan ini kita sesemangat waktu berdoa di bulan rajab, memohon agar bisa dipertemukan dengan ramadan? sudahkan kita memodifikasi diri kita? jangan-jangan, doa yang kita panjatkan waktu itu —sebagaimana istilah yang digunakan k.h. saiful wardi di salah satu media sosialnya— hanyalah doa kaleng-kaleng. setelah berjumpa ramadan, kita malah memble. nauzubillah min dzalik. (*)
1
2
3
4
»
Last
Tag
Share
Koran Terkait
Kembali ke koran edisi Koran Radar Lampung 24 Maret 2025
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Iklan Baris 5 Mei 2025
Iklan Baris
16 jam
Dugaan Korupsi Lahan JTTS, Aryodhia Terseret
Berita Utama
15 jam
Ruang Lingkup Program Pemutihan PKB 2025 di Lampung
Berita Utama
15 jam
Andika Hazrumy Terpilih Aklamasi Jadi Ketua DPD Golkar Banten, Dapat Pesan Menohok dari Waketum
Politika
13 jam
Polsek Wonosobo Bantu Polda Metro Jaya Tangkap DPO Ganjal ATM
Lampung Raya
1 hari
Janjikan Hadiah Uang dan Perhiasan, IRT Tipu Korban hingga Rugi Rp115 Juta
Lampung Raya
21 jam
Berita Pilihan
Pemprov Lampung dan BRI Regional Office Bandar Lampung Resmi Luncurkan Program Pemutihan Kendaraan 2025
Berita Utama
1 hari
Mall Jadi Tempat yang Cocok untuk Isi Libur Panjang
Edisi Khusus
2 minggu
8 Tips Membantu Anak Mengatasi Post-Holiday Blues
Kesehatan
3 minggu
10 Minuman Herbal Alami untuk Bantu Bakar Lemak Pasca Lebaran
Kesehatan
3 minggu
Komnas HAM Pantau Penegakan Hukum di Waykanan
Berita Utama
3 minggu