Meraih Lailatul Qadar pada Ramadan 1446 H

--FOTO ISTIMEWA
Akan semakin tampak lagi rahmat agung-Nya kepada Nabi Muhammad SAW dan umat beliau jika kita memperhatikan riwayat asal-usul turunnya ayat tentang Lailatul Qadar ini.
Riwayat pertama, Rasulullah SAW sangat mencintai kita, umatnya. Maka sepanjang kehidupan beliau pun selalu memikirkan kebaikan untuk umatnya.
Suatu ketika beliau merenungkan, umur umat terdahulu yang lebih panjang jika dibandingkan umur umat beliau, sehingga Rasulullah SAW merasa sedih.
Mustahil, umat beliau bisa melebihi umat terdahulu dalam kebaikan jika kesempatan mengerjakan amal salehnya lebih pendek. Karena itulah, Allah menurunkan Surat Al-Qadr ini. Allah memberikan anugerah satu malam dari 10 malam terakhir di bulan Ramadan dan Allah menyatakan bahwa umat Nabi Muhammad SAW yang mau mengisi malam itu dengan ibadah kepada-Nya, maka ia mendapatkan lebih baik daripada 1.000 bulan.
Riwayat kedua, pada suatu kesempatan Rasulullah SAW mengisahkan 4 (empat) orang nabi dari kalangan Bani Israil yang menghabiskan waktu selama 80 tahun untuk beribadah kepada Allah dan tidak pernah sekejap pun durhaka kepada Allah. Mereka adalah Nabi Ayub, Nabi Zakariya, Nabi Hizqil, dan Nabi Yusya’ bin Nun Alaihimus Salam.
Mendengar kisah mereka, para sahabat sangat takjub. Bagaimana mungkin bisa mendapatkan kedudukan yang demikian tinggi seperti itu? Maka Malaikat Jibril AS datang membacakan Surat Al-Qadr yang mewahyukan kebarokahan malam yang sangat istimewa ini.
Riwayat ketiga, sesungguhnya Nabi SAW menceritakan di kalangan orang Bani Israil terdapat seorang laki-laki yang suka beribadah Qiyamul Lail hingga pagi tidak tidur. Kemudian memerangi musuh hingga sore hari. Perbuatan ini dilakukan selama 1.000 bulan.
Kaum muslimin mengagumi perjuangan orang tersebut, maka Allah menurunkan Lailatul Qodri Khoiri Min Alfi Syahrin.