Siswa SMK Diajak Bersaing Secara Global
JAKARTA - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Balai Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi Bidang Kelautan, Perikanan, Teknologi Informasi, dan Komunikasi (BPPMPV KPTK) mengadakan Gelar Karya KPTK 2023. Gelar Karya ini merupakan hasil kegiatan peningkatan kompetensi guru produktif SMK pada program upskilling dan reskilling guru kejuruan. Gelar Karya tahun ini diadakan di BPPMPV pada 4–7 Desember 2023.
Selama penyelenggaraan Gelar Karya tahun ini, diperkirakan sebanyak lima ribu pengunjung hadir selama 4 hari. Pengunjung terdiri atas peserta didik semua jenjang, mulai dari jenjang PAUD, SD, SMP, SMK, hingga mahasiswa. Terdapat 31 stan hasil karya siswa SMK dalam mengembangkan minat dan bakat yang mereka tekuni. Selain itu, acara juga akan diselingi gelar wicara (talk show) dengan berbagai tema dengan narasumber terpilih.
Kepala BPPMPV Lismanto melaporkan bahwa jumlah peserta pendidikan dan pelatihan (diklat) tahun ini melebihi sasaran yang direncanakan, yaitu dari jumlah sasaran 918 peserta, namun dapat merealisasikan sebanyak 1.066 peserta.
’’Para peserta diklat terdiri atas guru-guru kejuruan bidang kelautan, perikanan, teknologi informasi dan komunikasi (TIK), guru umum, tenaga laboratorium, kepala SMK, pengawas SMK, serta instrukur lembaga kursus dan pelatihan,” tambahnya.
Selanjutnya Direktur Jenderal (Dirjen) Pendidikan Vokasi Kiki Yuliati mengatakan bahwa Gelar Karya KPTK merupakan salah satu cara untuk membangkitkan inspirasi serta mengedukasi para pengunjung mengenai profesi kelautan, perikanan, dan TIK.
’’Hari ini saya lihat anak-anak PAUD juga hadir. Momen tersebut dapat kita gunakan untuk menginspirasi mereka sejak dini mengenai profesi-profesi yang dipamerkan,” katanya.
Senada dengan itu, Tenaga Ahli Kantor Staff Presiden Tri Santoso Prabasworo Yudunegoro menyampaikan bahwa pada periode kedua Presiden Joko Widodo menekankan pada sektor pembangunan manusia.
’’Sepertiga Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara digunakan untuk pembangunan manusia, yaitu pendidikan, kesehatan, dan perlindungan sosial. Hal ini menjadi momen penting untuk dimanfaatkan bersama dalam menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten, produktif, dan berdaya saing yang diwujudkan melalui pendidikan vokasi,” jelas Tri.
Tri menyampaikan bahwa salah satu tugasnya yaitu memonitoring implementasi Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 68 Tahun 2022 tentang Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi. Perpres tersebut mengamanatkan sinergi berbagai pihak, termasuk pemerintah pusat, pemerintah daerah, perguruan tinggi, dunia usaha dunia industri, dan masyarakat.
’’Berdasarkan Perpres ini revitalisasi pendidikan vokasi dan pelatihan vokasi menjadi salah satu upaya dalam meningkatkan kualitas SDM Indonesia agar lulusan pendidikan vokasi mampu memenuhi kebutuhan tenaga kerja di dalam negeri dan siap bersaing secara global dengan keahlian-keahlian yang mereka miliki,” jelasnya.
Pada Gelar Karya KPTK hasil karya para siswa SMK dipamerkan dan dapat diujicobakan kepada para pengunjung. Beberapa dari hasil karya tersebut merupakan bukti pembelajaran, sehingga tidak dapat diperjualbelikan. Namun, siswa juga dilatih untuk bekerja mandiri sehingga siswa mampu memproduksi karya yang dapat dijual secara bebas.
“Pihak sekolah dapat membantu para siswa dalam menjual karya mereka, seperti sekolah swasta yang mempunyai usaha mandiri, sekolah negeri yang sudah punya unit usaha, dan bermitra dengan menjual hasil karya para siswa atau menyerap tenaga kerja,” jelas Dirjen Pendidikan Vokasi.
Gelar Karya KPTK kali ini juga dijadikan ajang pemberian apresiasi kepada SMK dan dinas pendidikan provinsi pada 8 provinsi di bawah pendampingan BPPMPV KPTK. Terdapat enam kategori penghargaan, yaitu M. Ridha Salam, pengawas Papua Barat Daya menerima penghargaan Tindak Lanjut Pelatihan Peningkatan Kompetensi Pengawas SMK terbaik; Nurul Hasanah Yusuf, kepala SMKN 2 Sidrap menerima penghargaan Tindak Lanjut Terbaik Pelatihan Peningkatan Kompetensi Kepala SMK terbaik; Muhiding, kepala SMKN 9 Makassar menerima penghargaan Pengembangan Teching Factory Inovatif; Asnah Baharuddin, kepala SMKN 8 Makassar menerima penghargaan Video Praktik Baik Impelentasi Project Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5); Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Utara menerima penghargaan Pengisian Tracker Study; dan Dinas Pendidikan Provinsi Gorontalo menerima penghargaan sebagai Eksplorasi Rapor Pendidikan.
Setelah pembagian pengahargaan Dirjen Pendidikan Vokasi berpesan kepada para penerima pengahargaan untuk terus terus menginspirasi kepada anak didiknya.
“’’Walaupun pendidikan vokasi untuk kesiapan kerja, ada satu tugas lain untuk para guru yang menjadi tugas pada balai. Selain membangun kompetensi kerja yang memadai bagi anak-anak, perlu adanya tambahan kompetensi lain, sehingga mereka siap menghadapi kemungkinan masa depan,” pesannya. (rls/c1/ful)