Gubernur Aceh Ingin Hapus QR Code BBM Subsidi

Ilustrasi Dok Disway--
JAKARTA – Pertamina menanggapi pernyataan Muzakir Manaf Gubernur Aceh yang akan menghapius sistem QR Code di SPBU.
Pernyataan Muzakir Manaf yang merupakan Gubernur Aceh terpilih periode 2025-2030 ini disampaikan ketika menyampaikan pidato pertamanya usai dilantik.
Kebijakan yang dikeluarkan Muzakir ini sontak membuat banyak pihak terkejut sebab sistem QR Code atau barcode yang selama ini diterapkan di seluruh SPBU di Aceh akan dihapus.
Keputusan tersebut langsung menarik perhatian publik, mengingat sistem QR Code sudah diterapkan sebagai bagian dari mekanisme distribusi BBM subsidi yang lebih terkontrol.
Menanggapi hal tersebut, Area Manager Communication, Relations, and CSR PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) Susanto Agust Santria menegaskan mekanisme pembelian BBM bersubsidi memakai barcode merupakan kebijakan nasional yang bertujuan untuk memastikan distribusi BBM tepat sasaran.
“Kami menghormati pernyataan Gubernur Aceh terkait pembelian BBM JBT Subsidi Biosolar dan JBKP Pertalite menggunakan barcode," kata Susanto kepada Disway.id, Kamis 13 Februari.
"Secara paralel, kami juga berkoordinasi dengan pihak regulator pemerintah pusat,” tambahnya.
Ia menjelaskan mekanisme barcode adalah sistem pencatatan elektronik yang memungkinkan Pertamina melaporkan kepada pemerintah siapa saja yang menggunakan BBM bersubsidi.
Hingga saat ini kata Susanto, jumlah kendaraan yang sudah terdaftar dalam Program Subsidi Tepat Sasaran di Aceh mencapai 71.775 kendaraan untuk BBM solar dan 150.413 untuk BBM pertalite.
Pembelian BBM subsidi menggunakan barcode dalam Program Subsidi Tepat merupakan program yang tujuan utamanya adalah agar BBM subsidi tersalurkan sesuai ketentuan aturan dan kuota yang ditetapkan, serta untuk mencegah dan meminimalisir penyelewengan.
Susanto juga menambahkan program ini di Aceh berjalan dengan lancar tanpa kendala. Bahkan kata Susanto, Aceh menjadi salah satu provinsi yang lebih dahulu menerapkan Program Subsidi Tepat BBM Pertalite dibanding daerah lain.(*)