Tarif Impor yang Ditetapkan Trump Berpotensi Rugikan Industri Mobil AS hingga Rp538 T

Presiden Amerika Serikat Donald Trump.--FOTO CARSCOOPS.COM

JAKARTA - Beban tarif impor yang ditetapkan Presiden Amerika Serikat Donald Trump terhadap Kanada, Meksiko, dan Tiongkok dapat merugikan industri mobil Amerika Serikat (AS) hingga USD33 miliar atau setara dengan Rp538 triliun. Konsumen berpenghasilan rendah diperkirakan sangat terdampak pada beban tarif ini.

 

Seperti dilansir dari Carscoops, Rabu (5/2), perang dagang pun berpotensi mendongkrak harga dan meningkatkan biaya hidup di negeri Paman Sam itu. Sejak 4 Februari, impor dari Kanada dan Meksiko dikenakan tarif sebesar 25 persen, sementara barang yang diimpor dari Tiongkok dikenakan tarif sebesar 10 persen. 

 

Dampak tarif ini terhadap industri otomotif akan signifikan. Sekitar 27 persen dari semua impor asal Meksiko antara Januari dan November 2024 adalah mobil dan suku cadang mobil, sementara 12 persen impor Kanada adalah mobil dan suku cadang.

 

Anindya Das dari Nomura Securities telah menyatakan bahwa tarif antara ketiga negara tersebut akan menurunkan laba operasi di AS sebesar USD33 miliar (Rp538 triliun). Bahkan, sekitar 22 persen dari semua kendaraan baru yang terjual di AS tahun lalu diproduksi di Meksiko atau Kanada.

 

Tak hanya itu. Sekitar 27 persen dari semua model Nissan yang dijual di AS berasal dari Meksiko dan sekitar 13 persen Honda yang dijual di seluruh negeri diimpor melalui perbatasan selatan. 

 

Beban tarif ini tak hanya berdampak pada otomotif, melainkan juga minyak, seperti halnya AS mengimpor sekitar 60 persen dari semua minyaknya dari Kanada. Selain itu, Great White North menyumbang sekitar 40 persen dari mineral dan logam yang diimpor ke Amerika Serikat berdasarkan nilai pada 2023.

 

Menyesuaikan hal ini, beberapa produsen mobil asing sudah mempertimbangkan untuk memindahkan lebih banyak produksi ke AS guna menghindari tarif. Menurut laporan terbaru dari Jerman, Porsche dan Audi mungkin akan memindahkan sebagian produksi ke dalam negeri. 

 

Tag
Share