Amblasnya Jalan Liwa-Krui di Km 22 Lampung Barat Semakin Mengkhawatirkan
AMBLAS: Badan jalan amblas di Km 22 Liwa–Krui semakin parah. Namun, lalu lintas masih terpantau lancar berkat langkah antisipatif Polres Lampung Barat. FOTO DOK. POLRES LAMPUNG BARAT--
“Kami berkoordinasi dengan instansi terkait untuk penanganan jangka panjang. Pemasangan rambu dan pemberitahuan ini adalah langkah pertama yang kami ambil untuk memastikan pengendara tetap aman," ujarnya.
Untuk mengantisipasi potensi bahaya lain yang mungkin timbul akibat curah hujan yang masih tinggi, pihak Polres Lampung Barat juga berencana untuk memasang lebih banyak tanda peringatan, serta memperpanjang pengawasan di jalur tersebut.
“Kami akan terus melakukan pemantauan, terutama di malam hari, karena kecelakaan sering terjadi pada waktu tersebut. Kami juga mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati dan menghindari perjalanan jika tidak mendesak," lanjut Iptu Deni.'
BACA JUGA:Tak Hanya Cuaca Ekstrem, Banjir Rob juga Intai Lampung hingga Awal Februari
Diketahui, sebelumnya kerusakan jalan nasional yang menghubungkan Kabupaten Lampung Barat dan Kabupaten Pesisir Barat telah mendapatkan perhatian serius.
Untuk memastikan prioritas penanganan, tim BPJN menurunkan tim untuk mengecek kondisi terkini.
Hasilnya, dua titik jalan amblas yang baru-baru ini terjadi, yakni di KM 26 dan KM 24 Pekon Kubuperahu dan Pemangku I, Pekon Kubuperahu, Kabupaten Lampung Barat, menjadi fokus utama bagi PPK 2.3 BPJN Wilayah II Lampung untuk memulai penanganan pada Februari mendatang.
Koordinator Teknik Lapangan BPJN, Rusmadi Ghani, mendampingi PPK 2.3 Joko Wisargo menyampaikan bahwa perbaikan dua titik tersebut telah diprioritaskan, dengan rencana penanganan dimulai pada Februari 2025.
Pekerjaan perbaikan ini diharapkan selesai sebelum Lebaran, dengan tujuan untuk menjaga kelancaran lalu lintas pada musim mudik yang akan datang.
Ia menjelaskan bahwa penanganan jalan yang amblas tersebut akan dilakukan secara permanen. Langkah ini diambil mengingat ancaman putusnya badan jalan akibat longsor yang dapat mengganggu jalur utama penghubung antar kabupaten.
Meskipun perbaikan ini awalnya tidak dianggarkan, Rusmadi menegaskan bahwa karena sifatnya yang darurat, BPJN memutuskan untuk segera melakukan penanganan.
“Meskipun awalnya tidak dianggarkan, kami harus segera melaksanakan pekerjaan ini. Paling lambat Februari, atau sebelum Lebaran, pekerjaan ini sudah selesai," pungkasnya. (rnn/c1/abd)