UNIOIL
Bawaslu Header

Waspada Demam Berdarah, RSUD Mesuji Rawat 15 Pasien DBD, Mayoritas Anak-Anak

RUANG PERAWATAN: Suasana di ruang perawatan anak RSUD RBC Mesuji, yang tengah merawat sejumlah pasien DBD. -FOTO ARDIAN MUKTI/RLMG -

MESUJI – Tren kenaikan kasus demam berdarah dengue (DBD) terus terjadi selama musim penghujan. Puluhan pasien yang terinfeksi virus dari gigitan nyamuk aedes aegypti memenuhi kamar rawat inap anak di Rumah Sakit Umum Daerah Ragab Begawe Caram (RSUD RBC) Mesuji pada Senin (13/1).

Penderita DBD ini tidak hanya anak-anak, tetapi juga orang dewasa. Direktur RSUD RBC Mesuji dr. Hotmaida Verawati menyebut sebanyak 15 pasien DBD sedang menjalani perawatan di rumah sakit tersebut.

"Jumlah pasien DBD di RSUD RBC Mesuji tercatat ada 15 orang, dengan rincian 5 pasien dewasa dan 10 pasien anak-anak," ujar dr. Hotmaida. Pasien-pasien ini berasal dari berbagai kecamatan di Mesuji, antara lain Simpang Pematang, Panca Jaya, Tanjung Raya, Mesuji, dan Mesuji Timur.

BACA JUGA:Tahun Ini Bapemperda DPRD Lamteng Bahas 13 Raperda, Berikut Rinciannya

Mengingat tingginya kasus DBD, masyarakat diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama dengan menjaga kebersihan lingkungan dan rutin melaksanakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) guna menekan penyebaran virus yang semakin meningkat pada musim hujan ini.

Salah seorang orang tua pasien, Giono (45), warga Kecamatan Tanjung Raya, mengaku terpaksa membawa anaknya ke rumah sakit setelah anaknya mengalami demam tinggi. "Awalnya panas, lalu sempat menggigil, kemudian panas lagi. 

Setelah diperiksa dokter, ternyata anak saya kena demam berdarah," ungkapnya.

Hal serupa juga diungkapkan oleh beberapa ibu yang sedang menemani anak mereka menjalani perawatan di RSUD RBC Mesuji. 

Mereka mengungkapkan kekhawatiran yang sama terkait penyebaran DBD di lingkungan sekitar mereka. 

Sebelumnya,  Dinas Kesehatan (Diskes) Lampung mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap potensi penyebaran penyakit demam berdarah dengue (DBD). Terlebih sekarang masuk musim penghujan.

Kepala Diskes Lampung Edwin Rusli menekankan pentingnya kesadaran masyarakat dalam upaya pencegahan DBD.

Menurut Edwin Rusli, daerah yang dekat dengan danau dan sungai menjadi habitat potensial bagi nyamuk aedes aegypti. 

’’Penyebaran DBD tidak akan teratasi tanpa partisipasi aktif dari masyarakat. Ini tidak akan hilang kalau bukan dari masyarakat yang sadar dan mau berusaha. Harus ada kesadaran dari masyarakat,’’ katanya.

Edwin Rusli menjelaskan bahwa langkah utama untuk pencegahan DBD adalah dengan 3M Plus, yakni menguras, menutup,  dan mendaur ulang barng bekas yang berpotensi menjadi sarang nyamuk. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan