BOSP 2025 Dianggarkan Rp59,2 T
Radar Lampung Baca Koran--
Untuk 423.080 Satuan Pendidikan
JAKARTA – Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) melakukan persiapan untuk percepatan penyaluran dana bantuan operasional satuan pendidikan (BOSP) 2025. Tahun ini, dana BOSP dianggarkan Rp59,2 triliun.
Kepala Biro Komunikasi dan Hubungan Masyarakat (BKHM) Kemendikdasmen Anang Ristanto mengungkapkan anggaran tersebut diperuntukkan 423.080 satuan pendidikan yang jadi sasaran. Alokasi ini sudah termasuk kenaikan satuan biaya pada daerah khusus.
Tahun ini, kata Anang, Kemendikdasmen memiliki terobosan berupa peningkatan satuan biaya majemuk pada satuan pendidikan di daerah khusus. Hal ini bertujuan menekan ketimpangan biaya pendidikan antar-satuan pendidikan di wilayah yang sama. "Terobosan ini menyasar 15.046 satuan pendidikan dan 1,1 juta peserta didik," ujarnya.
Penyaluran dana BOSP 2025, kata Anang, menargetkan 98 persen satuan pendidikan salur pada kesempatan pertama bulan Januari. Anang optimistis percepatan penyaluran ini bisa terlaksana mengingat pada tahun sebelumnya, penyaluran dana BOSP mengukir sejarahnya dengan penyaluran terbaik dan tercepat. Di mana, 96 persen satuan pendidikan salur pada kesempatan pertama pada Januari.
BACA JUGA:Tohir Bhanan Terpilih Aklamasi sebagai Ketum HMI Cabang Bandarlampungā
Pada tahun keenam penyaluran langsung dana BOSP ini, kata Anang, pihaknya telah berkolaborasi dengan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) untuk menghadirkan penyaluran yang lebih cepat serta tepat manfaat. "Penyaluran Tahap 1 disalurkan paling banyak 50 persen dari pagu alokasi pemerintah daerah, paling cepat Januari," katanya.
Guna memastikan dana BOSP salur lebih cepat dan dapat langsung digunakan, Kemendikdasmen mengimbau agar pemerintah daerah mendorong satuan pendidikan melakukan perencanaan 2025 tahun ini (T-1) dan melakukan perceparan pengesahan perencanaan sekolah.
Per 23 Desember 2024, kata Anang, 314.376 satuan pendidikan telah melakukan perencanaan pada T-1 dan 240.683 perencanaan satuan pendidikan telah disahkan dinas. ’’Capaian ini meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya mencapai 137.000 satuan pendidikan yang melakukan perencanaan pada T-1,’’ ungkapnya.
Anang menegaskan, BOSP sebagai sumber pendanaan pendidikan memiliki kontribusi besar dalam mendukung proses transformasi pendidikan. Di mana, juga memberikan dampak besar pada peningkatan mutu pendidikan. (jpc/c1)