Cuaca Ekstrem Lampung Mengkhawatirkan

-grafis Edwin/Radar Lampung-
BANDARLAMPUNG – Cuaca ekstrem pada beberapa wilayah di Lampung masih mengkhawatirkan. Di antara dampaknya seperti banjir dan pohon tumbang yang terjadi di Bandarlampung.
Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Bandarlampung Wakidi mengatakan cuaca ekstrem terjadi sejak Kamis (19/12) siang membuat sejumlah pohon tumbang dan banjir di Nunyai, Kecamatan Rajabasa. ’’Ýang terdampak banjir Rajabasa Nunyai, tepatnya di Jalan Taurus II,” katanya, Jumat (20/12).
Menurutnya, banjir terjadi di lokasi tersebut dikarenakan hujan deras membuat sungai ýang berada di sekitarnya meluap hingga berdampak pada warga sekitar. ’’Dikarenakan hujan deras dan aliran sungai meluap sehingga mengakibatkan banjir di wilayah tersebut,” ungkapnya.
BACA JUGA:Prabowo Beri Kesempatan Koruptor Bertobat, Syaratnya Kembalikan Uang Negara
Atas kejadian itu, setidaknya puluhan kepala keluarga (KK) ýang terdampak banjir yang masuk rumah warga sekitar. ’’Ýang terdampak banjir ada 12 rumah dan 14 KK dengan 40 jiwa,” terangnya.
Dampak cuaca buruk seperti pohon tumbang juga terjadi di hari sama. Seperti di Jalan Komarudin Rajabasa, Campang Jaya, Jalan Ir. Sutami, Keteguhan TbT, dan Tanjungsenang sore hingga malam hari. “Jadi terbanyak pohon tumbang,” ungkapnya.
Karena itu, pihaknya pun meminta masyarakat selalu waspada dan berhati-hati ketika sedang terjadi cuaca buruk. ’’Imbauan kita kepada masyarakat harus selalu waspada, apalagi mengahadapi cuaca yang saat ini tidak bersahabat. Kalau mengendarai motor, istirahat jangan di bawah pohon,” ingatnya.
BACA JUGA:Kanwil DJKN Lampung dan Bengkulu Gelar Rakor untuk Dorong Sertifikasi BMN Tahun 2025
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Lampung sendiri kembali mengeluarkan peringatan dini terkait cuaca ekstrem mulai 18 hingga 24 Desember 2024. Kepala Seksi Data dan Informasi Stasiun Klimatologi BMKG Lampung Rudy Haryanto mengatakan jika kondisi suhu udara merata di wilayah Lampung saat ini 23,0 °C – 32,0 °C dengan tingkat kelembapan udara ada pada angka 60 – 100 % ditambah arah dan kecepatan angin barat – utara dengan kecepatan 5 – 20 knots (9 - 38 km/jam).
”Kecuali wilayah Lampung bagian barat yang suhunya berkisar 16,0 °C – 29,0 °C,” katanya, Rabu (18/12).
Mengacu hal tersebut, terang Rudy, kondisinya dapat mempengaruhi sekaligus menyebabkan hujan dengan intensitas tinggi disertai kilatan petir di sebagian besar wilayah Lampung. Disamping itu menurutnya belum lama ini BMKG juga telah melakukan rapat lintas sektoral dalam menghadapi Natal dan Tahun Baru 2024. Dimana, pihaknya menyampaikan terdapat peningkatan potensi curah hujan.
“Potensi peningkatan curah hujan akibat beberapa fenomena atmosfer yang aktif. Seperti La Nina, Monsun Asia, MJO (Osilasi Madden-Julian) dan Cold Surge (Seruak Dingin). Akibatnya, potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor, angin kencang, dan gelombang tinggi berpotensi meningkat pada periode Natal dan Tahun Baru,” ungkapnya.
Oleh karena itu, tandasnya, BMKG mengimbau semua pihak untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap cuaca ekstrem yang mungkin terjadi di wilayah Lampung termasuk pada perairan ýang kondisi gelombangnya masih tinggi.
“Waspadai potensi hujan lebat, angin kencang, dan gelombang tinggi yang dapat mempengaruhi keselamatan perjalanan. Siapkan fisik, kendaraan, dan barang bawaan agar tetap aman dan nyaman selama perjalanan,” ingatnya.