Kemendikdasmen Akan Bangun Sekolah Unggul
SERIUS: Murid SD Growing Kid School mengikuti pembelajaran coding, Selasa (12/11). -FOTO AHMAD KHUSAINI /JAWA POS -
Mapel Coding Akan Dimulai Kelas 4 SD
JAKARTA – Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) berencana membangun sekolah unggul sesuai program Presiden Prabowo Subianto. Pembangunan sekolah yang bakal dinamai Sekolah Unggul Garuda ini akan difokuskan menjadi dua jenis.
Direktur SMP Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Kemendikdasmen Imran menjelaskan dua jenis tersebut meliputi Sekolah Unggul Garuda yang memang pure dibangun dari awal dan Sekolah Garuda Transformasi yang berasal dari sekolah yang sudah eksis.
’’Kemudian sekolah diarahkan untuk mencetak bibit unggul. Anak-anak kita ada yang mendapatkan beasiswa untuk lulus di salah satu dari one hundred top university di dunia,” ujar Imran dalam acara Acer Edu Submit 2024 di Jakarta.
Menurut Imran, untuk bisa mencapai ke arah sana anak-anak perlu disiapkan sejak dini, khususnya dari jenjang sekolah menengah atas (SMA). Karena itu, kata Imran, nantinya piloting sekolah ini juga digarap untuk jenjang SMA terlebih dahulu.
Sebagai informasi, pembangunan sekolah ini dicanangkan empat sekolah unggul. Namun, Kemendikdasmen menganalisis dan memahami untuk kemudian jumlahnya ditambah.
BACA JUGA:UIN RIL Bekali Administrator Website
Imran turut menyinggung soal konsep deep learning. Imran menyebut ini bukan perubahan kurikulum, namun konsep pembelajaran di mana konsep ini lebih pada menyadari bahwa siswa itu memiliki keistimewaan karakteristik yang berbeda.
’’Jadi harus diidentifikasi dan memberikan ruang untuk mereka mendapatkan pembelajaran yang bermakna. Dengan begitu, mereka bisa mencapai kemampuan terbaiknya. Tentunya pembelajaran itu harus menyenangkan. Ketika proses menyenangkan, maka di dalamnya biasanya ada energi positif,” papar Imran.
Di sisi lain, Imran turut menyinggung soal rencana penerapan mata pelajaran artificial intelligence (AI) di jenjang pendidikan dasar dan menengah. Imran menegaskan, AI ini penting dipelajari namun harus tetap diimbangi dengan human intelligence. Bukan hanya untuk siswa, namun juga untuk para guru.
Senada, Presiden Direktur Acer Indonesia Leny Ng pun menegaskan hal yang sama. Leny menekankan bahwa teknologi harus dilihat sebagai alat untuk memperkuat kapasitas manusia, bukan menggantikannya.
’’Teknologi AI sangat krusial, tapi kecerdasan manusia tetap menjadi kunci dalam menciptakan dampak besar di dunia pendidikan,” ungkap Leny.
Leny optimistis integrasi antara teknologi dan kecerdasan manusia yang tepat dapat mencetak generasi muda yang siap bersaing secara global.
BACA JUGA:Telkomsel Perluas Jaringan 4G/LTE di Desa Pulau Legundi dengan Teknologi Rural Star