Bawaslu Header

Penjualan Rumah Primer Melorot

PERUMAHAN: Foto udara perumahan di kawasan Depok, Jawa Barat, Minggu (6/10/2024). --FOTO SALMAN TOYIBI/JAWA POS

Bikin Kenaikan Harga Properti Melambat

 

JAKARTA - Kenaikan harga properti residensial di pasar primer melambat. Sejalan dengan tren penjualan yang menurun. Mayoritas masyarakat masih memilih skema kredit pemilikan rumah (KPR) dalam membeli hunian.

Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Ramdan Denny Prakoso menuturkan indeks harga properti residensial (IHPR) triwulan III 2024 secara tahunan tumbuh 1,46 persen. Lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan triwulan sebelumnya yang sebesar 1,76 persen year-on-year (YoY).

 

"Pertumbuhan IHPR yang terbatas tersebut disebabkan oleh perlambatan harga seluruh tipe rumah," ungkapnya.

 

Harga rumah tipe besar melambat dari 1,47 persen YoY pada triwulan II 2024 menjadi tumbuh 1,04 persen YoY. Kemudian pertumbuhan harga rumah tipe kecil terbatas sebesar 1,97 persen YoY dari triwulan sebelumnya sebanyak 2,09 persem YoY. Begitu pula, rumah tipe menengah dari 1,45 persen ke 1,33 persen.

 

"Secara spasial, dari 18 kota yang diamati, tujuh kota mengalami perlambatan IHPR secara tahunan pada triwulan lI 2024. Perlambatan paling dalam terjadi di Kota Pontianak, dikuti Kota Padang," kata Ramdan.

 

Penjualan properti residensial di pasar primer juga merosot secara tahunan. Tecermin dari penjualan yang terjun bebas minus 7,14 persen YoY. Setelah pada triwulan sebelumnya tumbuh 7,30 persen YoY. Penurunan penjualan rumah terjadi pada tipe rumah kecil dan menengah yang masing-masing terkontraksi 10,05 persen YoY dan dan minus 8,80 persen YoY.

 

Secara triwulanan, penjualan rumah primer minus 7,62 persen. Melanjutkan kontraksi triwulan sebelumnya sebesar 12,80 persen quartal-to-quartal (QtQ).

Tag
Share