Aksi Bina TPA Sudah Dilakukan 3 Tahun
ABATA: UKM Madani Itera saat melaksanakan program pengabdian kepada masyarakat Aksi Bina TPA (Abata).-FOTO DOK. ITERA -
BANDARLAMPUNG – Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Madani Institut Teknologi Sumatera (Itera) melaksanakan program pengabdian kepada masyarakat (PKM) Aksi Bina TPA (Abata) selama tiga bulan, September–November 2023. Program ini bertujuan memberikan pendidikan dan bimbingan kepada anak-anak TPA di sekitar lingkungan Itera dan sebagai tanggapan terhadap keprihatinan atas tingginya angka buta aksara baca-tulis Alquran yang secara nasional mencapai 65 juta penduduk.
Program Abata Itera dibagi menjadi tiga tahap, yaitu persiapan, eksekusi, serta Apreasi (Abata, Eksplorasi, Prestasi, dan Potensi). Pada tahap persiapan, para panitia dan sukarelawan diberikan pembekalan serta pelatihan untuk mempersiapkan mereka sebelum terjun langsung ke masyarakat. Tahap eksekusi melibatkan para panitia dan sukarelawan yang mengajar anak-anak TPA di sekitar Itera. Sedangkan pada tahap acara puncak Apreasi, anak-anak TPA mengikuti berbagai lomba, seperti mewarnai, doa sehari-hari, dai/daiyah, azan, serta memberikan penampilan kreatif di Gedung Kuliah Umum 1 404 dan 406, Minggu (19/11).
Ketua Pelaksana Abata 3.0, Iqbal Mas’ud menjelaskan bahwa program ini telah berlangsung selama tiga tahun berturut-turut sejak 2020. ’’Tahun ini, Abata berhasil memberikan pengajaran di 10 TPA sekitar Itera. Seperti Rumah Quran Al-Fath, TPA Al-Mustaqim, TPA Al-Mukhlisin, TPA Al-Anshor, TPA Al-Hidayah, TPA Nurul Yaqin, TPA Hidayatul Mukminin, TPA Assalam, dan TPQ Al-Karim. Ini mengingat keterbatasan jumlah sukarelawan dan panitia. Perbedaan signifikan terlihat pada setiap tahun Abata menggunakan metode pengajaran disesuaikan dengan kebutuhan anak-anak TPA, mempertimbangkan perbedaan rentang usia di setiap TPA,’’ katanya.
Iqbal menuturkan, cerita menarik setiap kali para sukarelawan melakukan kunjungan. Mereka selalu disambut dengan hangat oleh anak-anak TPA. Keakraban ini menciptakan atmosfer positif selama kegiatan Abata Itera. Pada akhir periode kegiatan yang seharusnya menjadi momen untuk para sukarelawan memberikan kejutan kepada anak-anak, justru berbalik menjadi momen kejutan bagi para sukarelawan itu sendiri. ’’Meskipun ini membawa kegembiraan, berinteraksi dengan anak-anak TPA membutuhkan tingkat kesabaran yang tinggi. Namun, melalui kesulitan itulah terjalin hubungan yang erat antara para sukarelawan dan anak-anak,’’ ujarnya.
Iqbal berharap Abata dapat terus berkembang menjadi program yang membantu membangun karakter anak-anak Islam di TPA TPQ sekitar Itera. Abata Itera tidak hanya menjadi sebuah program pengabdian semata, melainkan menjadi wadah dakwah dan syiar bagi UKM Madani Itera sebagai lembaga dakwah kampus. ’’Tetaplah berbuat baik walaupun kamu sudah buruk di mata orang lain. Abata Itera? Ayo ambil peran!” ungkapnya. (rls/c1/ful)