Polda Tunggu Hasil Autopsi Mayat yang Ditemukan di Tol
Radar Lampung Baca Koran--
BANDARLAMPUNG – Polda Lampung bersama Polres Lampung Selatan terus melakukan penyelidikan terhadap penemuan mayat di Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) Km 03-000 jalur B yang diduga menjadi korban pembunuhan.
Kabid Humas Polda Lampung Kombes Umi Fadila Astutik menjelaskan penemuan mayat yang ada di jalan tol belum dapat dipastikan apakah korban pembunuhan atau tidak. ’’Kami masih melakukan penyelidikan. Kami belum bisa memastikan korban itu dari pembunuhan atau tidak, karena saat ini masih dalam proses penyelidikan,” ungkap Umi, Rabu (30/10).
Selain memanggil para saksi yang mengetahui kejadian itu maupun orang yang tertuduh atas meninggalnya korban, sambung Umi, aparat kepolisian juga melakukan autopsi untuk mengetahui penyebab meninggalnya korban.
BACA JUGA:Viral, Sepeda Motor di Perpusda Hilang Meski Karcis Parkir Masih Dikantongi
’’Sekarang masih dalam proses autopsi. Kemungkinan sekitar 10 hari kerja autopsi itu sudah diketahui hasilnya,” ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, mayat yang ditemukan di JTTS Km 03-000 jalur B diduga merupakan korban pembunuhan. Oknum polisi diduga terlibat dalam pembunuhan itu.
Hal tersebut setelah pihak keluarga menerima pesan suara dari korban yang menyatakan bahwa dia dijebak dan akan dibunuh oleh oknum polisi.
Korban adalah Manda (28), warga Kecamatan Kemiling, Bandarlampung. Ia ditemukan pada Senin (28/10) sekitar pukul 08.21 WIB.
Manda dikabarkan menghilang setelah berpamitan bekerja kepada istrinya, Selja. Menurut Selja, suaminya kali terakhir pulang ke rumah pada Jumat (25/10) dan berangkat kerja dengan seorang oknum polisi berinisial IC.
Saat itu, sambung Selja, Manda menghubunginya melalui pesan suara dan menyampaikan rasa takutnya. Dia mengatakan merasa dijebak oleh polisi dan dalam bahaya.
’’Yank, tolong aku yank, aku dijebak polisi. Aku mau dibunuh polisi," ucap Selja, mengikuti pesan suaminya.
Selja menambahkan setelah pesan tersebut, komunikasi dengan suaminya mendadak terputus. Sehingga dirinya mengaku sempat mencari informasi melalui rekan kerja suaminya, T.
’’Lalu, T menghubungi H untuk mengetahui keadaan Manda. Saat itu, H mengatakan suaminya sedang tidur dan tidak ada masalah,” ujarnya.
Namun pada Sabtu (26/10), oknum polisi IC mengirim pesan suara yang mengabarkan bahwa Manda melompat dari mobil dan melarikan diri.