Dijanjikan Masuk Polisi, Tertipu hingga Rp1 Miliar
TERSANGKA: Mar’atun Solihan yang mengaku bisa meloloskan anak korban menjadi anggota Polri.-FOTO IST -
Remaja Ancam Polisi dengan Sajam
TANGGAMUS – Demi meloloskan anaknya menjadi anggota Polri, salah satu orang tua di Tanggamus melakukan berbagai upaya, meskipun harus mengeluarkan uang yang cukup besar. Ironisnya, sang anak tak lolos dan uang Rp1,037 miliar tak dikembalikan.
Kabid Humas Polda Lampung Kombes Umi Fadillah Astutik menyatakan kasus penipuan ini bermula ketika Rika Setiyawati (42) bertemu dengan tersangka Mar'atun Solihan (42) di rumah makannya pada Maret 2024.
’’Korban bercerita kepada pelaku kalau anaknya atas nama Muhammad Arbi Irkayassa sedang mengikuti seleksi Bintara Polri tahun ini," katanya.
BACA JUGA:Cabup Mesuji Meradang usai Pernyataannya Masuk Surga Viral
Selanjutnya, kata Umi, tersangka Mar’atun Solihan mengaku bisa meloloskan anak korban menjadi anggota Polri. Lalu tersangka yang mengaku sebagai Direktur Proyek PLTU Way Panas, Tanggamus, ini menawarkan bantuan kepada korban.
’’Tersangka mengaku memiliki koneksi langsung ke Kapolri dan pejabat SDM Polri. Tersangka meminta uang Rp1,037 miliar kepada korban. Korban yang sangat berharap anaknya jadi polisi menyerahkan uang tersebut secara bertahap," ujarnya.
Setelah pengumuman, kata Umi, anak korban tidak diterima sebagai anggota Polri sehingga korban menghubungi tersangka agar uang yang sudah diserahkan segera dikembalikan. Namun, tersangka sulit dihubungi.
’’Korban akhirnya menyadari bahwa dirinya telah tertipu. Seluruh uang yang diserahkan pun tak kunjung dikembalikan oleh tersangka," ungkap Umi.
Korban, lanjut Umi, akhirnya melaporkan kejadian ini ke Polda Lampung pada Agustus 2024 melalui Laporan Polisi Nomor LP/B/336/VIII/2024. ’’Polisi menemukan beberapa barang bukti. Antara lain bukti percakapan WhatsApp antara korban dan tersangka serta beberapa rekening koran yang menunjukkan transfer sejumlah besar uang," katanya.
Kasus ini, sambung Umi, menjadi peringatan bagi masyarakat agar berhati-hati terhadap tawaran.janji instan, terutama dalam rekrutmen anggota Polri atau institusi lainnya.
’’Saat ini, penyidik Ditreskrimum Polda Lampung terus mengusut kasus ini untuk memberikan keadilan bagi korban. Kami akan menindaklanjuti kasus ini dengan tegas agar tersangka segera bertanggung jawab atas perbuatannya dan masyarakat mendapatkan perlindungan dari tindakan serupa," ucap Umi.
Dia mengimbau masyarakat tidak mudah percaya pada tawaran yang menjanjikan kelulusan instan, terutama dalam seleksi resmi seperti Bintara Polri. ''Proses rekrutmen Polri telah diatur secara ketat dan tidak melibatkan biaya tambahan," tutup Umi.
Terpisah, di Kota Bandarlampung, lima remaja yang hendak tawuran mengancam polisi dengan senjata tajam berhasil diamankan. Kelimanya adalah FZ (14), AD (16), RS (16), AE (16), dan RP (16). Sebelum diamankan, para pelaku sempat kejar-kejaran dengan petugas, hingga akhirnya ditangkap di Jalan Dr. Warsito, Telukbetung Utara, pada Minggu (27/10).