Menperin Fokus Pangkas Biaya Produksi
RAMAH TAMAH: Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita (kanan) dan Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin) Faisol Riza. -Foto Beritasatu-
Jakarta - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menjelaskan pihaknya akan memetakan kembali sektor industri yang berpotensi tumbuh tinggi dan mencari solusi bagi industri yang memiliki utilitas di bawah 60%.
Hal tersebut menjadi bagian program 100 hari kerja Menperin usai dilantik pada periode kedua di masa Pemeritah Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
"Masing-masing pembina industri harus memetakan kembali sektor-sektor apa yang punya advantage (memberi keuntungan) serta mempertajam industri mana yang berpotesi tumbuh tinggi di atas 8 persen," ungkap Agus Gumiwang Kartasasmita dalam acara ramah tamah menperin dan wemenperin dengan pelaku industri di gedung Kemenperin, Jakarta, Selasa 22 Oktober 2024.
Agus Gumiwang mengatakan industri-industri ini akan diberikan penguatan sehingga bisa menyumbang pertumbuhan ekonomi 8 persen seperti yang ditargetkan Prabowo.
Di sisi lain, Kemenperin akan melihat sektor-sektor industri yang sulit tumbuh dan memiliki biaya produksi tinggi.
"Kita harus bedah, angka yang ditolerir utilitas produksi minimal 60%. Kalau di bawah itu something wrong perlu dicari solusi," kata dia.
Dia mengatakan ada sejumlah prioritas industri yang menjadi fokus Kemenperin, yakni katup, obat tradisional, pakaian jadi, elektronik, kosmetik, alas kaki, barang jadi, dan tekstil. Barang-barang ini menjadi prioritas karena perlu proteksi dan perlindungan.
Agus Gumiwang juga mendorong pengusaha agar terus berkomitmen menggunakan pemakaian produk asli Indonesia.
Menurut Agus, pengusaha seperti Kamar Dagang Industri (Kadin) Indonesia sering mengingatkan pemerintah agar terus berkomitmen dalam hal itu.(beritasatu/nca)