Ini Pentingnya Literasi Inklusi Keuangan bagi Anak di Usia Sekolah
Editor: Syaiful Mahrum
|
Kamis , 03 Oct 2024 - 09:10
Ilustrasi Inklusi keuangan. --Foto Daily News Egypt
LITERASI keuangan di masyarakat Indonesia diketahui masih minim. Begitu juga dengan pengetahuan terkait inklusi keuangan.
Hal tersebut membuat pengguna produk keuangan yang kurang paham terkait finansial tidak dapat memanfaat produk keuangan secara optimal. Bahkan sulit menghindari risiko produk keuangan. Di mana hal tersebut merupakan laporan Global Findex terakhir pada 2021 dari World Bank.
Kenapa literasi keuangan menjadi penting? Contoh kasusnya begini, misalnya Anda mengajukan kredit kendaraan bermotor tanpa memiliki literasi keuangan yang baik. Anda akan lebih berisiko mengalami kerugian karena tidak paham jika telat melakukan pembayaran akan dikenakan biaya dan denda kredit.
Selain itu produk tersebut berisiko menimbulkan kebiasaan menumpuk utang. Padahal jika Anda memiliki literasi keuangan yang baik, kredit ini bisa membantu Anda memiliki kendaraan yang lebih produktif dalam bekerja.
Artinya, literasi keuangan sangat penting bagi masyarakat. Kepemilikan produk keuangan atau inklusi keuangan harus selalu dibarengi dengan literasi keuangan yang baik.
Lalu, bagaimana kondisi masyarakat Indonesia? Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2022 yang sudah dirilis secara resmi oleh OJK menunjukkan bahwa indeks literasi dan inklusi keuangan di Indonesia mengalami kenaikan menjadi 49,68% dan 85,10% secara berurutan.
Angka tersebut meningkat jika dibandingkan hasil SNLIK 2019 dengan indeks literasi keuangan sebesar 38,03% dan indeks inklusi keuangan sebesar 76,19%. Kenaikan indeks nasional ini menunjukkan OJK terus melakukan berbagai upaya peningkatan literasi dan inklusi keuangan yang berdampak pada masyarakat.
Pentingnya literasi dan inklusi keuangan juga nggak hanya perlu bagi orang dewasa. Sedini mungkin, anak-anak muda juga perlu diajarkan pentingnya literasi inklusi keuangan. Kegunaannya kurang lebih sama, wawasan yang baik akan membuat mereka lebih bijak mengelola keuangan mereka, walaupun masih bersumber dari orang tua.
Tanggap akan hal tersebut, PT FWD Insurance Indonesia dan Prestasi Junior Indonesia (PJI) menyelenggarakan JA SparktheDream Social Challenge untuk menutup rangkaian program JA SparktheDream tahun kedua yang sukses mengedukasi lebih dari 2.000 siswa SMP sekaligus menyemarakkan Bulan Inklusi Keuangan tahun 2024.
Dalam ajang ini, para siswa ditantang untuk menciptakan ide inovasi sosial yang dapat mempromosikan literasi dan inklusi keuangan di masyarakat. Dua tim pemenang akan melaju ke kompetisi tingkat Asia Pasifik pada bulan November mendatang.
“Program ini merupakan komitmen kami untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, khususnya generasi muda, terhadap pentingnya literasi dan inklusi keuangan sebagai landasan utama untuk mencapai kesejahteraan finansial di sepanjang kehidupan mereka," kata Rudy F. Manik, chief human resources & marketing officer FWD Insurance, di Jakarta baru-baru ini.
Dalam kesempatan yang sama, Pribadi Setiyanto, Ketua Dewan Pengurus PJI, mengungkapkan, JA SparktheDream Social Challenge menjadi media untuk mengaplikasikan konsep-konsep finansial yang telah siswa pelajari bersama sukarelawan FWD Insurance di kelas.
"Selain memperdalam pemahaman praktik pengelolaan keuangan, kompetisi ini juga memfasilitasi siswa untuk mengasah sejumlah keterampilan esensial yang berguna untuk masa depan mereka, yaitu berpikir kritis, kreativitas, komunikasi, dan kolaborasi," tuturnya.
Kompetisi Social Challenge merupakan bagian dari program JA SparktheDream yang memberikan pengetahuan dan keterampilan manajemen keuangan pribadi yang diperlukan siswa untuk mampu mengendalikan masa depan finansial mereka.
Dalam kompetisi ini, siswa bekerja dalam tim untuk mengikuti tantangan ini dan membuat video pendek yang menyoroti isu sosial di komunitas lokal mereka beserta solusi yang diusulkan.
Dengan kegiatan ini, generasi muda dapat mewujudkan impian dan ide inovatif mereka menjadi sebuah aksi riil yang bermanfaat bagi masyarakat, khususnya dalam hal literasi keuangan. (jpc)